Cari Blog Ini

Rabu, 21 April 2010

Kesepakatan-kesepakatan Penting Sebelum Menikah


KOMPAS.com — Banyak orang yang berkata bahwa "pernikahan atau perkawinan adalah sebuah pertaruhan, ibarat main judi". Pernyataan tersebut tak sepenuhnya salah, namun hal tersebut akan terjadi apabila perkawinan itu tidak didahului dengan perhitungan dan perbincangan serta disepakatinya beberapa komitmen yang sepantasnya dilaksanakan saat perkawinan berlangsung.

Oleh sebab itu, sebelum perkawinan terlaksana, kita melakukan penjajakan atau penyesuaian saat masa pacaran. Lebih baik putus saat masa pacaran ketimbang bercerai setelah menikah karena konsekuensinya lebih banyak.

Apa saja yang pantas dan layak saya ungkapkan dan sepakati saat pacaran berlangsung? Sangat banyak dan semua itu berpulang kembali kepada Anda dan pasangan. Kemudian, apa yang tidak dibicarakan dan disepakati di awal semestinya bisa didiskusikan dan disepakati setelah pernikahan karena tidak semua hal dapat kita pikirkan dan kemukakan sebelum perkawinan.

Beberapa hal pokok yang dapat Anda sampaikan dan diskusikan untuk dicarikan sebuah kesepakatan sebagai "acuan" dalam perjalanan perkawinan Anda berdua, antara lain:

1. Apakah setelah menikah, Anda harus keluar dari rumah keluarga?
Menurut saya, sebaiknya Anda dan pasangan mencari rumah kontrakan bila belum membeli rumah sendiri. Dengan Anda keluar dari rumah akan membuat Anda menjadi lebih mandiri dan memiliki otorisasi untuk menyelesaikan segala problematika rumah tangga Anda sendiri, tanpa campur tangan orangtua.

2. Apakah Anda setelah menikah tetap diperkenankan bekerja?
Jika setelah menikah Anda tetap bekerja, Anda bisa membantu meringankan beban suami dan mempercepat pengumpulan dana bagi masa depan keluarga, entah membeli rumah atau mempersiapkan dana pendidikan anak-anak. Terlebih sebelum memiliki anak, Anda akan lebih leluasa untuk meninggalkan rumah.

3. Berapa jumlah anak yang Anda sepakati untuk dimiliki? Bagaimana bila salah satu dari Anda ternyata tidak subur?

4. Bagaimana dengan pengelolaan keuangan keluarga?
Sepantasnya semua pendapatan dilebur menjadi satu. Kemudian dialokasikan untuk kebutuhan keluarga, lalu kebutuhan jangka panjang (rumah dan pendidikan anak) dan keperluan pribadi masing-masing sebesar 2,5 persen dari total pendapatan.

5. Siapa yang memegang dan mengawasi keuangan keluarga?
Sebaiknya dilakukan bersama karena jadi lebih adil dan lebih nikmat.

6. Apakah Anda menganut paham monogami atau poligami?
Anda sebaiknya menekankan bahwa Anda menginginkan sebuah perkawinan tunggal, utuh, dan totalitas untuk menjamin segala sumber daya pikiran, perasaan, dan ekonomi hanya mengalir ke satu tempat, yaitu keluarga Anda, dan tidak ada keluarga kedua atau kesekian.

Bila kondisi ekonomi Anda dan calon pasangan sangat berbeda, sebaiknya pikirkan untuk melakukan perjanjian pranikah, terkait aset atau harta yang Anda miliki. Untuk memutuskan ini, sebaiknya Anda mendiskusikannya dengan pengacara atau perencana keuangan untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh tentang kebaikan dan keburukannya, apalagi bila tidak mengetahui manfaat dari perjanjian semacam ini.

Selain 6 butir kesepakatan di atas, Anda bisa menambahkan apa saja yang perlu Anda dan calon pasangan sepakati lagi sebelum melangkah lebih jauh. Selamat bernegosiasi, semoga sukses.

(Freddy Pieloor, CFP, Financial Counsellor)

Stres Juga Ada Manfaatnya, Lho!

By fyulianti, okezone.com,

Meskipun relaksasi, santai, dan manajemen stres telah kita usahakan, tapi rasanya hidup belum juga seimbang. Pada dasarnya, stres itu baik, bahkan bermanfaat untuk tubuh.



MESKIPUN relaksasi, santai, dan manajemen stres telah kita usahakan, tapi rasanya hidup belum juga seimbang. Pada dasarnya, stres itu baik, bahkan bermanfaat untuk tubuh.

Setelah stres mencapai tingkat tertentu, bagaimanapun produktivitas turun. Terlalu stres dapat menyebabkan masalah tidur dan lekas marah. Dalam jangka panjang, tubuh akan bermasalah dengan tekanan darah tinggi dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Namun, stres meningkatkan produktivitas dan kinerja. Ketahuilah, kadang-kadang stres akan membuat Anda menjadi lebih baik. Jika ingin hidup sehat, Anda tak perlu menghindari stres. Yang Anda perlukan adalah strategi untuk menjaga diri dari kewalahan ketika stres terlalu menumpuk.

Sebuah aspek penting dari manajemen stres adalah penerimaan diri, misal mengetahui bahwa Anda menjadi penggila makan saat stres. Lakukan apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah reaksi stres, misal dengan buku harian, pergi ke alam terbuka, dan sebagainya, lalu lanjutkan hidup Anda. Tubuh akan lebih kuat jika Anda meluangkan waktu untuk bisa menenangkan diri.

Jika terlalu stress, coba solusi ini seperti dikutip Redbook:

Mintalah apa yang Anda butuhkan

Anda harus berhenti merasa bersalah atau lemah untuk mengandalkan orang lain. Bila Anda meminta bantuan, itu artinya Anda menjadikan teman-teman atau keluarga sebagai karunia yang dibutuhkan. Sebaliknya, mengatakan "tidak" untuk meminta bantuan hanya akan meningkatkan kecemasan Anda.

Bernapas dalam

Hitung "satu, dua, tiga, empat" dalam hati sementara Anda menarik napas dalam. Ketika Anda mengeluarkan napas, hitung "empat, tiga, dua, satu."

Alam terbuka

Bayangkan diri Anda dalam situasi yang menenangkan, seperti taman bunga atau pantai. Gunakan masing-masing indra Anda untuk menempatkan diri sepenuhnya ke tempat tersebut. Dapatkah Anda mencium bau bunga? Apakah air hangat menyentuh jari kaki Anda?

Buku harian

Studi menunjukkan, mengekspresikan emosi secara tertulis dapat sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kebahagiaan Anda.

5 Tip Seks Luar Ruangan




PERNAH membayangkan bercinta di luar ruangan? Kalau belum, rasanya cuaca sekarang sedang sangat mendukung. Cerah dengan lambaian angin sepoi-sepoi.

Berikut adalah tip berguna untuk memastikan bercinta di ruang publik bukanlah ide buruk, seperti diulas Your Tango.

Waspada

Bercinta di dalam kamar tidur punya tingkat kebebasan luar biasa, berbeda jika Anda harus melakukannya di luar ruangan. Mendengar gemerisik daun atau ranting jatuh saja sudah membuat Anda ekstra paranoid. Karena itu, Anda harus ekstra waspada dengan keadaan sekitar.

Berpakaian yang tepat

Para wanita, jadikan sesi seks di luar ruangan berjalan mudah dan lancar. Lebih baik kenakan rok atau gaun. Dan para pria, hindari menggunakan ikat pinggang atau celana dalam ketat. Pilihlah baju yang pas karena Anda harus membuka dan memakai baju dalam waktu cepat.

Bawa selimut

Jika Anda ingin bercinta di pantai, bawalah selimut berukuran sedang agak sesi seks tidak terganggu dengan pasir yang bisa menyelip di celah-celah tubuh.

Lebih baik posisi berdiri

Jika stamina Anda cukup bagus, posisi seks berdiri adalah posisi terbaik untuk bercinta di luar ruangan. Semak selalu terlihat jauh lebih nyaman daripada yang sebenarnya. Anda tentu tak ingin diganggu oleh serangga yang bersarang di sana.

Siapkan lubrikasi

Seks luar ruangan akan terasa lebih mudah dengan bantuan lubrikasi. Pasangan wanita harus punya cukup lubrikasi agar gerakan "adik kecil" Anda bisa lancar, tapi sayangnya, Anda hanya punya waktu sangat terbatas untuk melakukannya. Di sinilah guna lubrikasi. Selain itu, dengan lubrikasi Anda juga tak perlu berlama-lama foreplay.

Senin, 19 April 2010

Pijatan Sensual untuk Pasangan

KOMPAS.com — Intimasi dalam berpasangan perlu diciptakan, termasuk melalui pijatan. Tekniknya sangat bisa dipelajari, asalkan ada motivasi dan hasrat untuk saling memberikan kasih sayang untuk pasangan.

Menurut situs mypleasuretreasures.net, pijatan berpasangan tak hanya akan meningkatkan gairah. Anda dan dia juga bisa saling berperan memberikan relaksasi, mengendurkan otot yang kaku, dan tentu saja menciptakan sensasi yang menyenangkan menjelang bercinta.

Sebelum mempraktikkan aktivitas pembangkit gairah ini, siapkan beberapa hal, seperti:
* Kamar dengan suasana dan lingkungan nyaman.
* Pencahayaan yang hangat dengan lampu redup.
* Tambahkan romantisme dengan lilin aromaterapi, misalnya.
* Musik favorit yang lembut dengan volume kecil.

Jika perlengkapan ini sudah siap, rebahkan tubuh dengan rileks. Mulai lakukan pijatan bergantian dengan teknik yang tepat. Usahakan sentuhan pada kulit pasangan selembut mungkin, namun dengan tekanan yang nyaman untuk tubuh. Perlu diketahui bahwa kulit merupakan organ terbesar pada tubuh yang dikelilingi saraf sensitif.

Sentuhlah titik sensitif pria, seperti di area bokong dan paha bagian dalam. Kenali bagian tubuh dan titik sensitif pasangan Anda lainnya. Dengan komunikasi yang efektif, Anda bisa saling membantu untuk memuaskan pasangan.

Rejeki nomplok saat menunggu rumah

Peristiwa ini berlangsung beberapa bulan yang lalu di awal 2006. Di Sabtu malam yang cerah aku terpaksa menunggu rumah sendirian. Keluarga semua pergi ke Jakarta menghadiri acara pernikahan saudara sepupuku.

Aku perkenalkan diri dulu. Namaku Reno, 28 tahun. Tampangku biasa-biasa aja dengan kulit sawo matang. dengan tinggi 170 cm dan berat 70 kg. Pembaca mungkin menyangka aku gendut. Itu sama sekali tidak tepat karena aku rajin fitness hingga otot2ku pun terbentuk walaupun tidak sekekar Ade Rai . Aku bekerja di satu perusahaan swasta di kotaku. Aku tinggal di kota kecil di bagian Barat pantura Jawa Tengah. Dan sekarang aku masih menyandang predikat jomblo. Namun aku selalu enjoy menjalaninya.

Sabtu malam itu tidak seperti biasanya. Teman-temanku yang sebagian jomblo juga (mungkin aku perlu bikin perkumpulan Jomblo Merana, hehehe…) tidak keliatan batang hidungnya. Aku yang nungguin rumah sendirian akhirnya cuma bisa duduk sambil mengisap rokok putih di teras depan rumah sambil cuci mata pada cewe-cewe yang lewat di jalan depan rumahku. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Rasa kantuk sudah mulai menyerang. Aku pun bergegas masuk ke rumah. Begitu tanganku hendak meraih gagang pintu, aku dikejutkan suara becak yang direm mendadak. Spontan aku liat ada yang terjadi. Ternyata seorang wanita kira2 berumur 40 tahunan turun dari becak kemudian membayar ongkos ke abang becak. Aku masih terpaku melihat apa yang akan dilakukan oleh wanita dengan kulit sawo matang dan berwajah sensual itu. Tingginya kira-kira 160 cm dan beratnya mungkin 60 kg dengan payudara yang besar kira2 36C dan pantat yang besar pula serta perut yang sudah tidak rata lagi. Wanita itu memakai baju terusan dengan rambut digelung ke atas menambah kesensualannya. Tanpa dikomando penisku lagi berdiri tegang.

“Permisi…”, suara lembutnya membuyarkan lamunanku. “Eh…iya, Bu…”, jawabku sekenanya. “Pak Atmonya ada?”

Aku jadi bingung karena nama orang tuaku bukan Atmo. Dengan cepat aku baru sadar kalo rumah yang aku tempati sekarang dulu adalah milik Pak Atmo yang sekarang sudah pindah di kota di provinsi Jawa Tengah bagian Selatan.

Akhirnya aku jelaskan padanya tentang keadaan saat ini. Dia pun bingung hendak ke mana karena tidak ada sanak sodara di kota ini. Kemudian aku persilakan masuk wanita itu ke dalam ruang tamu. Setelah melalui percakapan singkat dapat kuketahui kalo wanita itu bernama Tuminah, sepupu Pak Atmo dari Boyolali dan aku tahu kalo dia telah hidup menjanda selama 10 tahun semenjak kematian suaminya.

“Dik Reno, ibu saat ini bingung mau tidur di mana. Lha wong sudah malam begini. Mau melanjutkan perjalanan sudah tidak ada bis lagi,” kebingungan meliputi dirinya.

“Sudahlah Bu Minah…Ibu sementara bermalam di sini dulu. Besok Ibu bisa ke tempat Pak Atmo,” aku coba menenangkannya sambil mataku mencuri-curi pandang ke arah gundukan di dadanya yang membusung itu. Mengetahui hal itu Bu Minah jadi salah tingkah sambil tersenyum penuh arti. Akhirnya Bu Minah setuju untuk bermalam di rumahku. Aku persiapkan kamarku untuk tidur Bu Minah. Tak lupa aku buatkan teh panas untuk menyegarkan tubuhnya. Kemudian aku persilakan Bu Minah untuk membersihkan badan dulu di kamar mandi.

Aku menunggu dengan menonton tivi di ruang tengah. Bayangan tubuh montok Bu Minah menjadikan burungku jadi makin berdiri keras. Ditimpali suara kecipakan air di kamar mandi terdengar dari tempatku.

“Mas Reno…” aku dikejutkan panggilan Bu Minah dari kamar mandi. “Iya Bu… Ada apa?” aku bergegas menuju ke kamar mandi. “Ibu lupa tidak bawah handuk. Ibu boleh pinjem handuk mas Reno?” terdengar suara Bu Minah dari balik pintu kamar mandi. “Boleh kok, Bu. Saya ambilkan sebentar, Bu”, aku ambil handukku di jemuran belakang.

“Ini Bu handuknya” perlahan pintu kamar mandi dibuka oleh Bu Minah. Aku sodorkan handuk ke tangan Bu Minah yang menggapai dari balik pintu. Tak kusangka sodoran tanganku terlalu keras sehingga mendorong pintu terbuka lebar hingga badanku terhuyung ke depan ikut masuk ke kamar mandi. Aku menubruk badan Bu Minah. Aku peluk tubuh bugil Bu Minah agar aku tidak jatuh. Bu Minah pun memeluk tubuhku erat-erat agar tidak terpeleset. “Aahhh…”, Bu Minah menjerit kecil. Aku rasakan buah dada bu Minah yang besar itu dalam pelukanku. Penisku langsung tegang mengenai perus Bu Minah. Beberapa detik kami terdiam.

“Ih, mas Reno kok meluk aku sih…” katanya manja tanpa melepas pelukannya padaku. Wajahku merah padam. Aku tidak bisa menyembunyikan hasratku yang meletup-letup. “Kaalauu…akkuu lepass …nantii akku liat ibu Minah telaanjaang donggg..”, jawabku terbata-bata dengan nafas tersengal menahan gejolak birahi. Aku tekan-tekan penisku yang masih terbungkus celana ke perutnya. “Aacchh…sungguh nikmat sekali,” batinku karena aku baru pertama kali ini memeluk wanita dalam keadaan telanjang bulat. “Burung mas Reno nakal…” katanya manja sambil tangannya merogoh penisku dari balik celana training yang aku pakai. Dielus dan dikocoknya perlahan penisku. “Ouuugghhh…” aku hanya bisa mendesah. “Burung Mas Reno besar sekali…” Aku tidak tahu apakah dengan panjang 16 cm dan diameter 4 cm itu penisku termasuk besar, entahlah mungkin Bu Minah sebelumnya hanya tahu penis dibawah ukuranku. Dan aku pun tidak tinggal diam. aku remes-remes teteknya yang gede itu sambil aku emut putingnya. “Mmmhhh… enak banget mas…”

Tangan kiriku langsung turun ke vaginanya yang mulai basah itu. Aku gesek-gesek dengan jariku dan aku mainkan klitorisnya…

“Mas….” hanya itu yang bisa Bu Minah ucapkan dengan mata sayu sementara tangannya masih mengocok penisku dengan pelan.

“Mas…Mas Reno….aku wis ora kuat….” suaranya parau “Masukin sekarang ya, Mas….”

Aku jadi bingung karena belum pernah ml sebelumnya. Dengan malu-malu aku pun beranikan diri bertanya, “Bu, caranya gimana?” Bu Minah tersenyum genit. “Oh mas Reno masih bujang tong-tong to?” Kemudian Bu Minah membalikan badannya dengan berpegangan pada bak mandi Bu Minah mengambil posisi nungging. Aku yang udah gak sabar langsung mengarahkan penisku ke vagina yang merah merekah dengan rambut kemaluan yang tercukur rapi tapi gagal karena aku tidak tahu lubang kenikmatan itu. “Sini mas Reno biar aku bantu…” Bu Minah yang mengerti keadaanku langsung menyamber batang penisku kemudian diarahkannya ke lubang vaginanya.

Kepala penisku menyentuh bibir vaginanya. Oouugghhh… sungguh kenikmatan yang luar biasa yang baru aku rasakan. Kemudian aku dorong penisku ke dalam vagina Bu Minah. Agak susah memang. “Mas…pelan-pelan. Aku udah lama tidak kaya gini…” suara Bu Minah terdengar lirih tertahan. Aku majukan lagi penisku hingga tinggal setengahnya yang belum masuk ke lubang kenikmatan. Bu Minah memaju mundurkan pantatnya berulang-ulang. Dan… Slleeepppp…. penisku seperti tertelah semuanya oleh vagina Bu Minah. Aku maju mundurkan penisku dengan cepat seperti yang aku liat di BF.

“Ooohhhh….masss….mmmhhhh.. ..” hanya itu yang keluar dari mulut Bu Minah. Aku merasakan sensasi yang sangat luar biasa…

Dan belum ada 30 kocokan aku merasakan akan memuntahkan spermaku.”Bu…. aku mau keluar…” Aku percepat sodokan-sodokan penisku ke vagina Bu Minah. Dengan gerakan yang luwes Bu Minah memutar-mutar pantatnya mengimbangi sodokanku. Melihat goyangan pantat Bu Minah yang erotis itu aku semakin tidak sanggup menahan laju spermaku. Aku percepat sodokanku…. dan… “Ooouuugggghhhh…..” aku tekan kuat2 penisku hingga menyentuh dasar rahim Bu Minah. “Crrootttt…..ccrrrooottt…. cccrrottt….” penisku menyemburkan sperma sebanyak 15 kali ke vagina Bu Minah. Goyangan-goyangan erotis pantat Bu Minah mengiringi siraman spermaku. “Oooohhhhh….” Aku terkulai lemas. Aku peluk tubuh Bu Minah dari belakang dengan tangan meremas2 tetek Bu Minah yang besar walopun sudah agak kendur. Sementara penisku yang masih tegang tenggelam dalam vagina Bu Minah yang enak itu. Nafas kami masih tersenggal-senggal. Lama kami terdiam meresapi sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dilalui.

“Mas Reno….” Bu Minah lirih memanggilku. “Udahan dulu ya Mas.., aku capek banget. Aku mau istirahat dulu”. Aku bisa memahami kondisi tubuh Bu Minah setelah melakukan perjalanan panjang.

Akhirnya aku tidur bareng Bu Minah di kamarku. Dan tentunya masih ada kejadian2 kenikmatan yang kami lakukan berdua setelah itu.

Minggu, 18 April 2010

Hangatnya Tubuh Bu Misye

Sebenarnya cerita ini adalah cerita dewasa tentang pemerkosaan, tapi karena akhir dari cerita ini si ibu Misye ikut menikmati akhirnya cerita ini kami masukkan dalam kategori cerita setengah baya, dan semoga dapat menjadi pelajaran bagi ibu setengah baya dalam perjalanan, baik itu pulang kantor atau kepasar.

Bu Misye dalam perjalanan pulang dari tempat ia bekerja terpaksa berteduh karena dia tidak membawa jas hujan. Bu Misye berteduh di sebuah bangunan yang belum jadi namun sudah beratap. Setelah menyandarkan motornya Bu Misye mencari tepat duduk dan ternyata ada sebuah kursi panjang. Pakaian yang dikenakan suadah basah semua, Bu Misye sebelumnya berniat untuk tidak berteduh namun karena hujannya semakin lebat dan disertai angin dan petir maka ia memutuskan untuk berteduh, walaupun dalam hatinya cemas karena hari sudah menjelang gelap namun tanda-tanda hujan akan reda belum muncul.

Belum lama duduk datang seorang pemuda tanggung yang juga akan berteduh. Setelah menyandarkan Tiger yang dipakainya, pemuda itu cepat-cepat masuk ke bangunan yang belum jadi tersebut. Bu Misye pertama agak khawatir dengan pemuda tersebut namun akhirnya kekhawatirannya akhirnya hilang karena melihat penampilannya juga keramahannya. Bu Misye melempar senyum dibalas dengan senyum oleh pemuda tersebut.

Pemuda tanggung tersebut berkulit putih bersih dan wajah yang diakui oleh Bu Misye memang tampan. Pemuda tersebut duduk di kursi panjang agak berjauhan letaknya dengan Bu Misye.

“Cuma sendirian Bu?” pemuda tersebut memulai pembicaraan.

“Iya Dik” Bu Misye menjawab.

“Adik dari mana?” lanjutnya.

“Dari rumah teman, sedang Ibu sendiri dari mana?” pemuda itu menyambung.

“Dari tempat kerja Dik” Bu Misye menjawab.

“Koq sampai sore Ibu, memang tidak dijemput oleh suami atau putra Ibu?” pemuda tersebut kembali bertanya.

“Ndak Dik.. walau udah tua Ibu berusaha sendiri lagian anak-anak Ibu udah berkeluarga semua” Bu Misye menyahut.

“Eh Adik masih kuliah kelihatannya, nama Adik siapa biar enak kalau manggilnya” lanjut Bu Misye, walau dalam hatinya dia agak bingung kenapa harus bertanya namanya.

“Iwan Ibu, masih kuliah semester pertama, nama Ibu?” jawab pemuda tersebut.

“Misye” jawab Bu Misye.

“Ibu umurnya berapa koq ngakunya sudah tua?” Iwan bertanya.

“Udah hampir limapuluh Dik Iwan” jawab Bu Misye.

“Koq masih keliatan lebih muda dari usia Bu Misye lho?” lanjut Iwan.

Pembicaraan terhenti sebentar. Baju yang dipakai oleh Bu Misye yang basah secara jelas mencetak buah dadanya yang sekal terbungkus oleh BH hitam yang keliatan sangat menantang di usianya. Rambutnya yang teruarai lurus sebahu tampak basah juga. Kulitnya yang putih tampak titik air yang masih membasahinya. Iwan terus memandangi tubuh yang Bu Misye.

“Tubuh Ibu masih bagus lho, Bu Misye tentu sangat bisa merawat tubuh” tiba-tiba Iwan memecah kesunyian.

Bu Misye agak kaget dengan pertanyaan Iwan. Dia agak tersinggung dengan pertannyan itu apalagi mata Iwan yang tidak lepas dari dadanya. Anak ini ternyata agak kurang ajar.

Belum lagi keterkejutannya hilang, Iwan berkata lagi, “Tentu suami Ibu sendiri sangat sengan dengan istri yang secantik dan semolek Bu Misye” Iwan berkata sambil meremas-remas kemaluannya yang masih dibungkus celananya.

Melihat situasi yang kurang baik itu, Bu Misye tidak menjawab, dia langsung berdiri menuju ke motornya walaupun hujan tampaknya semakin menjadi-jadi. Namun tangan Iwan lebih dulu menyahut tangan Bu Misye. Bu Misye semakin marah.

“Kau mau apa haa?” hardiknya.

“Hujan masih lebat, sedang kita cuma berdua.. saya menginginkan Ibu” sahut Iwan dengan santainya sambil merangkul Bu Misye dari belakang.

“Menginginkan apa?” Bu Misye agak berteriak sambil berusaha melepaskan pelukan Iwan.

“Menginginkan tubuh Ibu..” Iwan berkata sambil tangannya beraksi menggerayangi tubuh Bu Misye dari belakang.

“Jangan Dik Iwan.. apa kamu nggak merasa umurku.. sebaya dengan ibumu” Bu Misye berusaha untuk mengingatkan.

“Justru itu saya suka” Iwan menyahut.

Tangan kirinya merangkul Bu Misye dari belakang, tangan kananya berusaha menyingkap rok yang dipakai Bu Misye setelah tersingkap ke atas Iwan mengeluarkan penisnya yang sudah keras berdiri. Tak ketinggalan CD yang dipakai oleh Bu Misye dipelorotkan ke bawah.

Tangan Iwan meraba-raba memek Bu Misye yang ditumbuhi oleh jembut yang rimbun. Jarinya berusaha masuk ke lubang kenikmatan Bu Misye.

“Dik Iwan.. To.. long.. hentika.. ka.. ka.. ka.. mu nggak se.. harusnya mela.. kuka.. ini.. Dik Iwan Iwan..” Bu Misye berusaha mengingatkan lagi dengan terbata-bata.

“Ah.. Jangan.. Dik Iwan.. Ibu.. sudah tua.. ingat..” tambahnya lagi.

Iwan tidak menggubris kata-kata Bu Misye jarinya sudah masuk ke vagina Bu Misye dan bermain-main di dalamnya. Kemudian Iwan berusaha membalikkan tubuh Bu Misye, setelah itu dengan kasar Iwan mendorong tubuh molek itu sehingga jatuh terjerebab ke tanah. Dengan posisi duduk mengkangkang Bu Misye berusaha bangkit lagi dari duduknya. Pahanya yang mulus tersingkap sampai ke pangkalnya. Pakaian bagian atas acak-acakkan tampak sebagian kutang warna hitam yang seolah tak mampu menahan volume buah dada indah Bu Misye.

Belum sempat berdiri Iwan berkata sambil melepaskan celana dan bajunya, “Bu Misye, anda berteriakpun tak akan ada orang yang mendengar.. tempat ini agak jauh dari rumah penduduk sebaiknya Bu Misye tidak usah macam-macam”

“Aku tak kan sudi melayani kamu.. anak muda” Bu Misye setengah berteriak.

“Sudah jangan banyak bicara lepaskan pakaianmu.. cepat.. daripada aku menyakiti Ibu” sahut Iwan sambil melepaskan celana dalamnya, tampak batang kontolnya yang sudah mengacung keras.

Airmata Bu Misye mulai berlinang. Dia merasa sangat ketakutan dan galau hatinya. Dia merasa tak berharga dihadapan anak muda yang pantas menjadi anaknya. Dia juga merasa menyesal berteduh di tempat itu, dia merasa juga menyesali pakaian kerja yang sering ia kenakan. Rok yang terlalu tinggi dan baju yang transparan yang memperlihatkan BHnya yang seakan tidak muat menahan buah dadanya, sehingga membuat para lelaki yang menatapnya seolah menelanjanginya. Namun dalam hatinya berkata juga bahwa baru sekarang dia melihat kemaluan lelaki yang besar, ****** suaminya tidak sebesar itu. Darahnya berdesir kencang.

Belum hilang keterpanaannya sudah dikejutkan oleh suara Iwan lagi, “Cepatt! Sudah nggak tahan nih..”

Karena dilanda ketakutan, dengan perlahan tangan Bu Misye melepas satu persatu kancing bajunya. Tampaklah payudaranya yang dibungkus oleh BH hitam.

“Cepat lepas kutangmu!” bentak Iwan.

Dalam hati Bu Misye berkata anak muda memang nggak sabaran. Setelah melepas BHnya, tumpahlah payudara Bu Misye yang masih tampak sekal dan menggairahkan, puting susunya yang coklat kehitam-hitaman tampak menantang sekali.

Iwan jongkok di dekat Bu Misye tangannya mulai menggerayangi payudara Bu Misye.

“Uh.. ah.. ah..” rintih Bu Misye ketika tangan Iwan memilin milin putingnya.

Tidak puas memilin-milin mulut Iwan mulai mendarat di pucuk anggur itu. Lidahnya menari-nari dan ketika dihisap keras-keras Bu Misye hanya bisa menggigit bibir bagian bawah dan memejamkan matanya. Setelah puas dengan buah dada Bu Misye Iwan bangkit kemudian mendekatkan kontolnya yang besar tersebut ke mulut wanita paruh baya yang lemah itu.

“Hisap.. Bu Misye” perintahnya.

“Cepatt!” bentak Iwan ketika Bu Misye belum juga melakukan apa yang ia kehendaki.

Akhirnya Bu Misye mengulum batang zakar. Pertama dia melakukan hampir saja dia muntah karena selama hidupnya dia baru melakukan beberapa kali dengan suaminya. Bu Misye seakan tidak percaya apa yang dia lakukan sekarang, dia di tempatnya bekerja adalah orang yang dihormati sedang di kampungnya dia juga orang yang disegani Ibu-Ibu. Namun pada saat ini dia sedang melakukan hal yang jorok hingga tentu kehormatannya sebagai wanita hilang sama sekali.

Iwan dengan kasar memaju mundurkan kontolnya sehingga terdengar suara nyaring menggairahkan. Setelah puas Iwan bangkit lagi kemudian di mengambil posisi ditengah-tengah di antara kaki mulus Bu Misye.

Sambil mengelus-elus kontolnya yang sudah sangat keras, Iwan berkata, “Bu Misye lebarkan lagi agar lebih mudah”

Hal yang sangat mendebarkan bagi Bu Misye akan terjadi dengan perlahan Bu Misye membuka lebar kakinya sehingga tampaklah memeknya yang tampak merekah dengan bibirnya yang agak menggelambir. Perlahan dan pasti Iwan menuntun kontolnya memasuki lobang kenikmatan Bu Misye. Iwan merasakan kehangatan memek Bu Misye dan kekencangannya seakan meremas rudal Iwan. Sebaliknya Bu Misye yang sedari tadi dengan berdebar menantikan hal tersebut seakan terhenti detak jantungnya ketika ia mulai ditusuk oleh anak muda ini. Seakan merobek barang paling berharga yang dimilikinya.

Ketika Iwan mulai mempercepat genjotannya tampaknya Bu Misye juga sudah mulai melambung ke awan. Sementara diluar hujan seakan belum mau berhenti. Iwan semakin mempercepat genjotannya. Buah dada Bu Misye tergoncang-goncang kesana-kemari. Bu Misye yang semula pasif sedikit memberi perlawanan dengan menggoyangkan pantatnya. Tangannya mengepal memukul lantai, kepalanya bergoyang menahan hawa birahi yang semakin meninggi.

Akhirnya Bu Misye tidak kuat menahan cairan yang semula ia bendung-bendung, lobang memek Bu Misye mengerut kencang ketika dia mencapai puncak. Bu Misye malu kenapa dia bisa orgame padahal ia tidak menginginkan itu. Yang lebih membuat dia bertambah malu adalah Iwan seakan mengetahui hal tersebut. Iwan tersenyum sambil terus mempercepat genjotannya. Dalam hatinya dia berkata ternyata kau juga merasakan kenikmatan juga. Dan tampaknya Iwan juga akan sampai ke puncak. Dan terdengar lenguhan panjang Iwan ketika batang kontolnya ia tancapkan dalam-dalam sambil merangkul erat Bu Misye keluarlah cairan sperma membanjiri lobang memek Bu Misye.

Iwan terkulai lemas diatas tubuh telanjang Bu Misye jiwa mereka seolah melayang sejenak.

Setelah itu Iwan bangkit dan mengambil pakaiannya sambil berkata, “Bu Misye berpakaianlah, tampaknya hujan sudah mulai reda, memek Ibu ueenak sekali, terima kasih ya Bu Misye”.

Bu Misye menatap Iwan dalam hatinya bercampur antara marah, gundah, galau. Namun satu hal yang dia tidak pungkiri bahwa dia juga menikmati perkosaan yang dilakukan Iwan.

Akhirnya Bu Misye memunguti pakaian kemudian mengenakannya kembali. Mereka berjalan ke arah motor mereka tanpa bersuara.

Tampaknya hujan sudah reda. Bu Misye menghidupkan mesin motornya, namun ia dihentikan lagi oleh Iwan.

Iwan berkata, “Bu Misye saya minta maaf akan kelancangan saya, saya tidak bisa menahan gejolak nafsu saya..”

Bu Misye tak menjawab. Ia hanya menatap wajah Iwan dengan mata yang berkaca-kaca. Iwan diam kemudian Iwan mendekatkan wajahnya dan ciuman hangat ia daratkan ke bibir Bu Misye. Pertama Bu Misye diam namun akhirnya Bu Misye membalas ciuman tersebut. Lidah mereka saling bertautan. Sejenak kemudian Bu Misye tersadar dan melepaskan ciuman tersebut kemudian melajukan kendaraannya.

Iwan hanya terdiam terpaku kemudian menaiki kendaraannya ke arah yang berlawanan. Bu Misye menerobos hujan rintik-rintik dengan perasaan yang sebenarnya terpuaskan.

Dalam cerita diatas hanya sekelumit dari benang merah nya mengandung cerita pemerkosaan. sekian

Free Wallpaper



















Yang Harus Dilakukan bila Terjadi Serangan Jantung




JAKARTA, KOMPAS.com — Setiap tahun, jutaan orang meninggal karena tidak segera mencari bantuan medis saat serangan jantung terjadi. Yang perlu diperhatikan adalah serangan jantung merupakan keadaan darurat medis. Dalam situasi ini, waktu berpacu dengan kerusakan otot jantung karena kehilangan pasokan darah.

Dalam buku panduan medis yang dikeluarkan Mayo Clinic disebutkan bahwa rasa tertekan atau remasan kuat di dada merupakan gejala utama serangan jantung. Serangan jantung juga bisa terjadi tiba-tiba atau didahului serangan angina (sesak di dada). Rasa nyeri yang ditimbulkan bisa menetap atau bisa hilang timbul. Bagaimanapun, rasa nyeri yang berlangsung lama atau hebat di dada atau perut bagian atas jangan diabaikan.

Bila Anda atau orang lain mengalami serangan jantung, maka segera hubungi rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan jantung. Menurut dr Muhammad Munawar, Sp JP (K), ahli jantung dari RS Jantung Binawaluya, Jakarta Timur, pasien jantung harus mendapat pertolongan medis kurang dari enam jam sejak terjadinya serangan.

Setiap menit yang berlalu membuat makin banyak jaringan otot yang kekurangan oksigen menjadi rusak atau mati. Jika aliran darah dapat segera dipulihkan, maka kerusakan jantung dapat dicegah atau dibatasi.

Pada dasarnya, ada dua penanganan utama pada pasien serangan jantung. "Yang pertama adalah pemberian obat trombolisis untuk membuka gumpalan dan memulihkan aliran darah. Bila diberikan kurang dari tiga jam setelah serangan, maka hasilnya sangat baik," papar dr Munawar.

Penanganan kedua adalah melakukan percutanous coronary intervension (PCI) atau intervensi koroner perkutan untuk melebarkan pembuluh darah yang menyempit. PCI yang dilakukan segera setelah serangan jantung disebut dengan Primary PCI. "Tingkat keberhasilan dari tindakan ini mencapai 95 persen bila dilakukan tidak lebih dari 95 menit dari waktu serangan jantung," tambah dr Munawar.

Untuk mendapatkan pertolongan medis yang tepat, yang perlu diperhatikan adalah membawa pasien ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk serangan jantung dan dokter jantungnya siaga di sana.

Obat muntah

Solopos.com

Obat agar muntah
l Agar dapat muntah setelah makan makanan yang tidak baik (busuk, busuk dan sebagainya) gunakan daun tembelekan.

Obat menghentikan muntah
l Untuk menghentikan muntah gunakan satu sendok teh pala yang diparut dengan sedikit garam yang diletakkan di atas.lidah kemudian ditelan dengan seteguk air.
l Pada bayi menyusu yang sering muntah, ibunya harus mengunyah dan menelan daun jinten.
l Juga akan bermanfaat jika ibunya makan daun kemangi.

Tembelekan atau kembang telek (Lantana camara Linn)
Tanaman agak merambat berbau keras yang terdapat di mana-mana sampai ketinggian 1.700 m dpl dan juga ditanam sebagai tanaman pagar.Ada jenis berduri dan yang tidak berduri.

Pala (Myristica fragrans Hautt)
Tanaman asli Maluku. Memerlukan iklim sedang. Bunga yang dikeringkan diperdagangkan dengan nama kembang pala. Kembang pala ini bahan untuk membuat teh. Kembang pala ini jangan dikacaukan dengan fuli yang juga disebut kembang pala. Fuli ini adalah daging buah yang membungkus biji pala. Bau aromatis dan merupakan kamoditi ekspor penting. Biji pala berbentuk bundar dan dalam perdagangan disebut pala perempuan.

Daun jinten (Coleus aromaticus Benth).
Tanaman dengan batang seperti kayu yang dapat ditanam sampai ketinggian 1000 m dpl. Daunnya tebal, karena itu tanaman ini juga disebut daun tebel, berbau sangat harum dan dipakai untuk menggosok rambut dan pakaian pada waktu dicuci. Di Pulau Jawa tanaman ini juga disebut daun kucing. Tanaman ini jarang berbunga dan dikembangkan dengah stek.

Kemangi (Oeimumbasilieum forma eitratum Backer)
Tanaman yang berbau harum ini sejenis selasi. Batang hijau, daun hijau dan bunga putih. Banyak ditanam di teras tegalan dan sawah. Daun mempunyai khasiat menenangkan dan mengeluarkan gas-gas badan. Juga digunakan dalam masakan ikan dan daging. Bijinya enak dan digunakan seperti menggunakan selasi.

Atlas van Indische Geneeskrachtige Planten Bij Wenken en Raadgevingen Betreffende Het Gebruik Van Indische, Vruchten Enz yang disusun J Kloppenburg-Versteegh pada permulaan abad XX mencatat, sejak seabad silam, orang Indonesia telah memiliki sejumlah resep yang mengoptimalkan khasiat berbagai tanaman setempat.

Sabtu, 17 April 2010

Plagiat dari ITB Hebohkan Peneliti Internasional



Rani Hardjanti - Okezone

JAKARTA - Setelah nama Prof Anak Agung Banyu Perwita mencoreng nama baik Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), kini nama Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali dipertaruhkan oleh aksi plagiat.

Kasus Plagiat ini mengemuka pada Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), sebuah lembaga ilmiah internasional prestisius dalam bidang teknologi elektronika. Penemuan kasus ini disebut-sebut menghebohkan masyarakat peneliti internasional dan ramai pada milis alumni ITB.

Makalah yang dipermasalahkan adalah tulisan bertajuk Topological Relations for 3D Spatial Analysis, yang dipresentasikan oleh mahasiswa S3 Mochammad Zuliansyah, dari Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STEI) ITB.

Tulisan itu dipublikasikan Zuliansyah dalam seminar IEEE bertajuk Proceedings
of The 2008 IEEE Conference on Cybernetics and Intelligent Systems pada 2008 dalam.

Namun, tulisan itu dinyatakan IEEE sebagai tindakan menjiplak karya Siyka Zlatanova berjudul On 3D Topological Relationship yang telah dipublikasikan pada 2000, dalam seminar IEEE bertajuk 11th International Workshop on Database and Expert System Applications, DEXA 2000.

Namun, belakangan kasus ini juga menyeret dosen dan guru besar Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STEI) ITB. Nama-nama yang disebutkan, Zuliansyah, Suhono Harso Supangkat, Yoga Priyana, Carmadi Machbub.
(rhs.

Kejam! Janin 6 Bulan Dibuang ke Kali


PADANG - Warga Solok Selatan, Sumatera Barat, geger dengan temuan sesosok janin yang diperkirakan masih berusia 6 bulan. Janin malang itu ditemukan teronggok di tepi sungai Palabian, terbungkus plastik hitam.

Rus Akbar - Okezone

Bungkusan itu pertama kali ditemukan oleh Indra (12), warga Jorong Bariang, Nagari Lubuak Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan. Dia menemukan bungkusan berisi benda mirip boneka itu, saat hendak memancing. Indra pun langsung melaporkan hal itu kepada warga sekitar.

"Hasil pemeriksaan kami bersama tim Puskemas Lubuak Gadang diketahui janin tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia enam bulan dan masih ada tali pusarnya,” kata Kapolres Solok Selatan AKBP Jondrial, Sabtu (17/4/2010).

Janin yang diduga hasil hubungan gelap itu ditemukan dalam kondisi terbungkus kain sarung dan dilapisi plastik kresek warna hitam.

“Dari keterangan dokter yang memeriksan orok tersebut diduga merupakan hasil aborsi dan dia ditinggalkan sekira 6 jam sebelum ditemukan, atau pada pagi hari,” ungkapnya.

Hasil pemeriksaan itu juga diduga orok dikeluarkan dari janin ibunya tanpa memakai alat medis melainkan memakai ramuan tradisional.

“Kita akan tetap memburu siapa orang tuanya yang tidak bertanggung jawab, karena ini merupakan tindakan kriminal dan melakukan pembunuhan,” katanya.

Janin malang itu pun menurut kemudian dimakamkan di samping kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sangir oleh pemerintah kecamatan, tokoh masyarakat serta, Dinas Sosial kabupaten Solok Selatan.(ded)

Humor Dewasa

Humor Umum, Humor Dewasa




1. Kuis Hadiah Seks Gratis

Seorang Bos bersama supirnya pergi untuk isi bensin di Pompa Bensin. Di SPBU itu tertulis: "ISI BENSIN IKUTI QUIZ, HADIAHNYA SEKS GRATIS!". Si Bos minta mobilnya diisi penuh. Setelah selesai membayar, dia bilang sama supirnya, "Wah, kuisnya boleh juga, kita coba, yuk!."

Jawab sang supir: "Ah, jangan Bos, paling juga bohong..."
Tapi sang Bos tetap ngotot untuk ikut.

Bos: "Mas, saya ikutan dong kuisnya...!"
Petugas: "Boleh, Pak! Caranya gampang, coba bapak tebak 1 angka
antara 1 sampai 10, yang ada di pikiran saya sekarang..."

Bos (setelah berpikir lama): "Lima!!"
Petugas: "Wah sayang sekali, Pak... baru saja saya pindah ke angka lain! Coba satu kali lagi, Pak..!"

Bos (sambil nafsu): "Tujuh!!"
Petugas: "Wah, hampir tepat, Pak. Tadinya saya mau tujuh, tapi nyatanya tiga. Tapi, nggak apa² Pak, lain kali Bapak boleh coba lagi."

Dalam perjalanan pulang ...
Sopir: "Tuh, saya bilang apa Bos...! Mereka cuma nipu kan, Bos.."
Bos: "Ah, siapa bilang??? Istri saya bilang, dia menang sepuluh kali bulan lalu...! Pada tebakan pertama lagi..."





2. Menghadapi Cewek di Ranjang


Sinta kesal pada pacarnya Andi, yang duduk di sampingnya dan kelihatan gugup sekali.

"Huh, gimana ini kamu Andi" keluh Sinta.

"Katamu selama ini kamu sudah biasa bermain di ranjang dengan bermacam-macam wanita. Tapi mana buktinya? Sekarang kamu cuma bisa bingung..."

"Ini lain." kata Andi membela diri.

"Selama ini saya nggak pernah sendirian menghadapi cewek di ranjang." kata Andi lagi.

"?????!!!"







3. Melihat Sifat dari Cara Masuk Kamar


Joni : "Seorang wanita penjual sex dapat di ketahui sifatnya dari apa yang di lakukannya begitu masuk kamar."

Amran : "Jika masuk kamar langsung melepas pakaian?"

Joni : "Ia bersifat terbuka, jujur dan sangat menyukai keterbukaan."

Amran : "Jika masuk kamar langsung telentang di ranjang?"

Joni : "Pertanda ia bersifat malas, tidak mau capek, maunya nikmat sendiri."

Amran : "Jika begitu masuk kamar langsung mematikan lampu?"

Joni : "Sifatnya licik, suka mengadakan hubungan gelap."

Amran : "Jika masuk kamar langsung berguling-guling di ranjang?"

Joni : "Berarti ia terserang penyakit epilepsi alias ayan!"







4. Menjadi Batu Karena Mengintip Cewek


Dua orang anak laki-laki yang sedang mencapai masa pubertas, yaitu Anto dan Badu sedang bermain di pinggir sungai. Tiba-tiba Badu masuk ke dalam semak yang kebetulan ada di dekat situ. Anto menunggu sambil keheranan, tapi setelah menunggu beberapa lama Badu tidak keluar-keluar. Anto pingin tahu lalu ia pun masuk dalam semak tersebut.

Dari dalam semak itu, Anto dan Badu menginting seorang cewek yang sedang mandi. Tiba-tiba lagi Anto keluar dari semak dan berlari pulang. Badu kaget lalu tanpa pikir panjang mengikuti Anto. Sampai di rumah Badu bertanya kepada Anto.

Badu : "Kenapa tadi kamu lari?"

Anto : "Ibuku bilang kalau aku melihat cewek telanjang, nanti tubuhku akan berubah jadi batu. Tadi aku sudah merasakan ada bagian tubuh yang mulai mengeras. Makanya aku cepat-cepat pergi dari situ!"

Badu : "Ooooh begitu." sambil mengangguk mengerti.










5. Kenapa ABCDEF digunakan sebagai ukuran bra?


Pernah penasaran kenapa ABCDEF digunakan sebagai ukuran bra? Berikut ini adalah keterangannya :

A - Airport (rata)
B - Barely there (nyaris ada)
C - Can do (lumayan)
D - Damn good (bener-benar indah)
E - Enormous (sangat besar)
F - Fake (palsu/hasil operasi)


Humor Umum

Bercinta dengan Cewek kembar


Satu bulan lewat Yanti jadi pacarku, aku nggak tahu pacar Yanti yang nomer berapakah aku ini, aku juga nggak tahu sudah berapa banyak lelaki yang tidur dengan Yanti. Dibenak pikiranku hanya satu, yaitu aku dapat teman tidur dan dapat menyalurkan hasrat lelakiku kapan aku suka kepadanya. Nampaknya Yanti juga menikmati hal tersebut.

Ibu Yanti sudah kenal baik denganku, demikian pula Kak Rina, Kak Rani dan kedua anaknya serta suami-suami mereka. Pernah Kak Rina 2 kali memergoki aku dan Yanti saat kami bercinta di dalam kamar Yanti. Namun agaknya bagi Kak Rina bukan hal yang luar biasa melihat adiknya tidur dengan lelaki di kamarnya, kamar Kak Rina dan Yanti bersebelahan, mungkin erangan dan suara pekikan Yanti saat kami bersenggama terdengar dari kamar Kak Rina. Oleh keluarga itu aku sudah dianggap seperti keluarga sendiri, di rumah itu aku merasa seperti di rumah sendiri. Kadang aku tidur di rumah keluarga tersebut, biasanya aku tidur di kamar Yanti. Jika suami Kak Rina tak di rumah biasanya Yanti tidur bersama Kak Rina atau bersama ibu jika suami Kak Rina ada. Namun biasanya saat mereka semua terlelap tidur, Yanti diam-diam mengendap masuk ke kamar-nya dimana aku tidur. Dan tentu saja, malam itu kami manfaatkan untuk bermesraan sepuas hati kami.

Pada suatu pagi, saat aku lewat di depan rumah Yanti untuk berangkat ke kampus, ku dengar suara Kak Rina memanggilku. Aku segera membelokkan arah langkahku menuju rumah Yanti, saat aku masuk ke rumah kudapatkan rumah dalam keadaan sepi, hanya Kak Rina sendiri di rumah. Kak Rina memintaku memperbaiki seterika yang rusak.

Seterika tersebut kuperbaiki di atas meja seterika di ruang belakang, Kak Rina berdiri di sebelahku menunggui aku memperbaiki seterika. Saat aku hendak meraih obeng di meja, tanpa sengaja tangan Kak Rina tersentuh olehku. Kak Rina diam saja, tiba-tiba timbul isengku, kupegang dan kuremas tangan Kak Rina, ternyata Kak Rina tak menarik tangannya, sehingga timbul keberanian dan kenekatanku. Kupeluk pinggangnya dan tubuhnya kutarik merapat ketubuhku, langsung mulutku menyergap mulutnya. Mungkin Kak Rina tak mengira kenekatanku itu, namun ternyata dia tidak menolak bahkan membalas ciumanku.

Mendapat reaksi yang demikian aku tak ragu-ragu lagi, segera tanganku menjelajah kian kemari. Menyingkap daster bagian depan dan menyusupkan tangan ke balik celana dalamnya. Memeknya terasa hangat, tanpa ada gumpalan rambut, segera jariku beroperasi di dalam memeknya, membuat Kak Rina mengerang.., mendekap tubuhku semakin kencang.

Kubuka kancing daster yang terletak di bagian belakang, dan segera kulepaskan dasternya, sehingga tubuhnya hanya tertutup BH dan celana dalam saja. Mencuat dua bukit kembar yang tertutup oleh BH warna cream. Kulepas tali Bh-nya dan langsung kuhisap puting susunya. Kak Rina sudah nggak bisa mengendalikan diri lagi, didekapnya kepalaku keras kedadanya, sementara tanganku terus bergerilya di dalam memeknya. Akhirnya kami berciuman, daster dan BH Kak Rina sudah terlepas, sehingga bagian yang paling rahasia saja yang masih tertutup oleh CD warna putih.

Setelah beberapa saat direnggangkan pelukannya, lalu cepat diraihnya daster, untuk menutupi tubuhnya ala kadarnya dan ditariknya tanganku menuju kamarnya. Di dinding kamar Kak Rina terpasang gambar Kak Rina dan suami, namun gambar foto itu sudah tak berarti lagi manakala Kak Rina sudah terbuai oleh berahi yang memuncak. Segera dilepas celana dalamnya, dan segera dia telentang di atas tempat tidur sambil mengangkangkan pahanya lebar-lebar. Terlihat jelas celah di antara kedua pahanya yang putih menentang, siap menerima kehadiran penisku. Merekah kemerahan memek Kak Rina dan membuat kontolku keras menegang siap melumat lubang nikmat itu, Kak Rina menunggu dengan tak sabar. Perlahan-lahan kulepas pakaianku, mata Kak Rina tak lepas-lepas mengawasiku saat aku melepas pakaianku.

Begitu celana dalamku terlepas, dan nampak penisku tegak berdiri, maka segera Kak Rina bangkit dan menarik tubuhku menindihnya., dengan rakus dipegang penisku dan langsung dibimbingnya masuk ke memeknya.
Kuikuti saja kemauan Kak Rina, langsung kusentak penisku hingga langsung amblas ke dalam memek Kak Rina yang memang sudah basah kujarah tadi. Kugenjot penisku keras-keras dan cepat, luar biasa erangan-nya.., Nampak sekali Kak Rina menikmati, gerak tubuhnya luar biasa binalnya, bagai harimau betina yang sedang kelaparan mencari mangsa. Pinggulnya digoyang naik turun, kadang diputar-putar, wah ..nikmat sekali. Lima belas menit sudah kami bercinta, tiba-tiba badannya mengejang, pertanda dia telah mencapa klimaks, diiringi dengusan dan erangan yang agak keras; didekapnya badanku erat-erat. Terasa cairan hangat melumasi liang vaginanya dan membuat penisku semakin mudah bergerak.

Kucabut penisku dan kubalik badannya, dalam posisi merangkak kuhunjamkan penisku ke memeknya, langsung kugenjot keras-keras. Kepalanya menengok ke belakang, dan kembali kami berciuman, tanpa menghentikan hentakan penis di dalam liang vaginaya.

Kuremas-remas buah dadanya dari balik punggungnya, keras dan kenyal, semakin kupercepat genjotanku, penisku sudah mulai berdenyut-denyut pertanda air maniku hendak muncrat.., Di luar memeknya terlihat cairan berbusa, hal itu karena cairan memeknya yang tadi sudah keluar kukocok dengan penisku.

Sessat kemudian kurobah posisi, Kak Rina menindihku. Digerakan pantatnya naik turun, aku mengimbangi dengan gerakan yang sama namun berlawanan. Badan Kak Rina bergoyang-goyang, kadang membungkuk dan menciumku, kadang tegak sambil tangan kanannya memegangi penisku untuk tetap tegak dan masuk ke dalam memeknya.
Kembali klimaks dicapainya, terasa dinding vaginanya semakin basah, sehingga penisku semakin lancar bergerak di dalamnya.

Kucabut penisku, kuambil tissue dan aku lap bagian dalam memek Kak Rina, kutelen-tangkan badannya, kutindih lagi tubuhnya, kudekap tubuhnya erat-erat, lalu kugenjot memeknya cepat dan dengan sepenuh tenaga. Reaksi Kak Rina luar biasa, dia mengerang, bahkan kadang menjerit lirih pertanda diapun menikmati permainan itu. Tiba-tiba kuhentikan gerakanku, Kak Rina sepertinya sudah tak sabar, digerakan pahanya ke atas, sepertinya mengejar kemana penisku pergi. Benar-benar Kak Rina menikmati sekali permainan itu, tak henti-henti bibirnya berucap, ough.. nugi.. terus.. nugi.. ouh.. aah.. enaak.. ough.. Kutekan dan kugenjot terus penisku keras-keras ke dalam memeknya. Terdengar bunyi dan derik dipan tempat tidur Kak Rina, erangan dan rintihannya semakin menambah gairahku, bunyi berkelepak akibat beradunya badan kami saat aku menekan masuk penisku ke dalam memek Kak Rina., seirama dengan goyang dan gerakan yang kami lakukan.

Sesaat kemudian kembali Kak Rina mengerang agak keras, ooh.. nugi.. teruss.. aahh.. aahh.. teruus.. aahh.. dan badannya kembali menegang pertanda klimaks telah dicapainya lagi.

Aku sudah tak dapat menehan lagi keinginan untuk memuntahkan air maniku, sehingga aku percepat gerakan tubuh, akhirnya lepas dan terbuanglah air maniku dengan pancaran yang kuat sehingga air maniku masuk jauh ke dalam liang vagina Kak Rina, terasa sebagian air maniku meleleh keluar dari lubang vagina Kak Rina, membasahi seprei hingga terlihat noda bercak spermaku bercampur sperma Kak Rina.
Puuas.., betul-betul hebat Benar-benar..pertempuran yang hebat dan melelahkan.., pelan-pelan kurebahkan tubuhku disampingnya, namun sebelum niatku kesampaian Kak Rina menahanku, dan memintaku tetap dalam posisi menindihnya, sementara kontolku tetap dalam vaginya.

Keringat bercucuran.., membasahi tubuh kami berdua, sprei tempat tidur sudah berantakan, dan bercak-bercak akibat tetesan air maniku bercampur air mani Kak Rina mengotori sprei itu.. Buah dada Kak Rina, semakin mengkilat terkena keringat dan benar-benar merupakan pemandangan yang sangat menggairahkan. Segera kuhisap dan kuremas payudaranya, ohh.. enak nugi.. enak..

Kami tidur berdampingan, aku telentang dan Kak Rina memelukku. Kaki kirinya disilangkan di atas tubuhku, sedangkan kepalanya diletakkan di dadaku. Terasa hangat dan berlendir memeknya, menempel di perutku. Matanya menatapku penuh mesra, tangan kirinya tak henti-henti mengelus kontolku. Kami berbicara pelan sambil bercanda mesra, dia bertanya kepadaku, kenapa aku begitu nekad memeluk dan menciumnya. Aku jawab bahwa memeknyalah yang mengajak dan memintaku berbuat begitu.., Kak Rina tertawa geli dan dicubitnya perutku.. Kak Rina bilang, bahwa dia memang menunggu kesempatan seperti ini, dia bilang sangat terangsang mengintip aku dan Yanti saat kami bercinta. Dia selalu terbayang dengan kejadian itu.. dan saat keadaan rumah sepi, timbul ide untuk mengajakku berbuat seperti itu.., apalagi sudah 2 bulan lebih suaminya tidak memberinya nafkah batin. Katanya permainanku hebat, baru kali ini dia merasakan nikmat bersenggama.., selama ini dengan sang suami tak pernah dia peroleh klimaks seperti yang dia rasakan denganku.

Lima belas menit kemudian, terasa penisku menegang dan mengeras lagi. Tanpa permisi si pemilik memek, segera kutindih tubuhnya dan kubenamkan penisku di memeknya. Kami bergelut dan bercumbu tanpa ada rasa was-was dan khawatir.., akhirnya setelah dua kali Kak Rina menikmati orgasme, kutumpahkan lagi air maniku ke dalam memeknya.. Permainan itu kami ulangi lagi beberapa saat kemudian, hingga terdengar lonceng jam berdentang 12 kali. Segera Kak Rina memintaku berpakaian. Setelah selesai kami berpakaian dan merapikan tempat tidur kembali kami keluar kamar menuju ruang tamu, sambil saling merangkul. Di sofa ruang tamu kami duduk berdampingan, tubuh kami rapat dan saling melingkarkan tangan merangkul satu sama lain. Bibirnya kucium dan kulumat dalam-dalam.., saat kami sedang bermesraan seperti itu.. tiba-tiba pintu samping terbuka. Kak Rani masuk sambil membawa tas belanjaan, melihat apa yang kami lakukan Kak Rani sempat tertegun sejenak, namun segera dia menguasai diri langsung pergi menuju ke dapur. Nampak di wajah Kak Rina terbesit rasa khawatir, kuelus dan kubisikkan bahwa jangan khawatir, semuanya pasti beres.. kataku menenteramkan hatinya.

Kukejar Kak Rani ke belakang, kulihat Kak Rani sedang meletakkan belanja di meja dapur. Segera kuhampiri dan langsung kupeluk dari belakang, Kak Rani terkejut dan memutar badannya menghadapku, tangannya berusaha mendorong tubuhku dan mencoba melepaskan diri dari pelukkanku. Aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu, kupeluk Kak Rani lebih erat dan langsung bibirnya kucium, mula-mula Kak Rani meronta-ronta mau melepaskan diri.., namun akhirnya dia menyerah.. bahkan saat jari tanganku menerobos masuk ke dalam CD-nya dan langsung menusuk ke liang vaginanya dia mengerang lirih dan mendekap erat tubuhku, rupanya Kak Rani menikmati apa yang aku lakukan padanya.

Aku bopong tubuhnya, dan langsung kubawa masuk ke kamar Kak Rina, yang baru saja aku dan Kak Rina pakai bermesraan. Segera kujatuhkan tubuhku di atas dipan dalam posisi menindih tubuh Kak Rani. Aku tak mau mengambil resiko, cepat kulepas celana dalam Kak Rani dan juga celanaku, langsung kudorong penisku ke memeknya, Kak Rani mengerang dan melenguh.. oough..nugi..oouh..jangan .. nugi .. jangan.. aahh.., kugerakkan pantatku naik turun. Mula-mula sulit kugerakkan penisku memasuki memeknya, namun sesaat kemudian Kak Rani semakin terangsang dan memeknya semakin basah, hingga semakin mudah kontolku menyeruak masuk ke dalam memeknya.., dan akhirnya bebas merdeka.. menjelajahi bagian dalam memeknya..

Kak Rani mengerang-erang menikmati genjotan penisku di memeknya, sambil tetap menggenjot kubuka baju atas dan tali BH-nya, lalu ku campakkan jauh ke lantai.., kuhisap puting dan kuremas payudaranya, semakin menggila gerakkannya..

Memek Kak Rani lebih longgar di banding memek Kak Rina, barangkali ini akibat dia pernah melahirkan.., namun kulit Kak Rani lebih halus dan wajahnya lebih cantik dan bersih.., mungkin semua itu karena dia rajin merawat tubuh dan wajahnya.., di samping itu Kak Rani lebih berada.., sehingga ada biaya untuk merawat tubuh dan wajahnya.

Saat aku sedang berpacu mengumbar nafsu di atas tubuh Kak Rani, pintu kamar terbuka dan kulihat Kak Rina berdiri di sana melihat apa yang sedang kami perbuat. Sesaat dia berdiri mengawasi kami, lalu dia tersenyum dan pergi menuju ke ruang tamu, untuk memberi kami kesempatan untuk berasyik-masyuk..

Hentakkan tubuhku semakin cepat dan bertenaga.., kepala Kak Rani bergoyang-goyang, tangannya semakin kuat meremas-remas sprei .., akhirnya Kak Rani nggak tahan.. diangkat pantatnya ke atas untuk menyambut gerakkanku, dan akhirnya dihempaskan diiringi erangan yang keras.. ouhh..nugi..ough..nugi.. teruuss..teruss..ough.., tubuhnya mengejang sesaat, tangannya memeluk kepalaku dan membenamkannya di antara kedua payudaranya.., seer..seetr..terasa sesuatu yang hangat melumasi kontolku.. Pelan-pelan kugerakkan kontolku.., belum terasa denyutan pertanda air mani bakal keluar.., pelan dan dengan penuh perasaan kugenjot penisku.. Kak Rani merengkuh kepalaku dan segera melumat bibirku.., sambil berdesah dia berkata.. kamu kurang ajar nugi.., kurang ajar aaugh..ooh..eehmm.., begitu katanya saat kubekap mulutnya dengan mulutku dan kusentak penisku keras-keras di memeknya.
Cairan kental keputihan meleleh, jatuh ke rok bawahnya, yang belum sempat ku lepas..

Sesaat kemudian ku balik posisi, Kak Rani menindih tubuhku, tak lupa kulepas rok bawahnya dan kulempar jauh ke lantai. Kutempelkan kontolku dimulut memeknya, dan segera kudorng masuk ke dalam memek Kak Rani.., kembali Kak Rani mengerang.. ough..nugi..kau..jahaat..nugi. .ough..

Aku tak peduli dengan ocehannya.., kugerakkan penisku keluar masuk memeknya, menggesek dinding dalam memek Kak Rani.., kuremas buah dadanya..jari-jari tangan kanan Kak Rani, memainkan bibir memeknya..ssh..ssh.. oough..ough..nugi ..ssh.. eenak.. terus nugi..terus..

Makin cepat dan keras..goyangan pantatku.., tubuh Kak Rani terlonjak-lonjak di atas badanku.., seperti sedang menunggang kuda yang binal.., tak henti dari mulutnya keluar suara erangan..dan lenguhan.. Kak Rani betul-betul menikmati kebersamaan kami.., bahkan sesaat kemudian tubuhnya aktif bergerak menghentak-hentak semakin cepat..sambil mendesis, mengerang..melenguh..kembali lagi tubuhnya menelungkup di atas tubuhku dan mulutnya dengan rakus mencari mulutku dan kemudian menciumku penuh dengan nafsu.., dipererat pelukannya.. dan akhirnya kembali tubuhnya mengejang..mencapai klimaks untuk kedua kalinya.. Penisku terasa mulai berdenyut.. hampir kehilangan kontrol..

Kudorong tubuhnya.. dan kuatur dalam posisi merangkak, kuhunjamkan kontolku kembali kedalam memeknya.., mudah terasa.., karena sudah diperlicin dengan cairan vagina Kak Rani. Denyutan makin terasa.., kuputar lagi tubuhnya, kutelentangkan.. Kubuka lebar-lebar kedua pahanya dan kuserbu lagi memeknya dengan kontolku, langsung cepat dan keras.., terdengan erangan dari mulutnya.., tak kupedulikan..kugenjot-genjot terus memeknya.., penisku bertambah keras berdenyut .. Dan akhirnya dengan satu sentakan keras kulepas masuk benih anak-anakku, ke dalam rahim Kak Rani.., terasa cukup banyak air mani yang kulontarkan.., dan sebagian meleleh keluar jatuh mengotori seprei tempat tidur Kak Rina.. Kudekap erat dan kucium mulut Kak Rani.

Selesai permainan kami babak pertama, kubiarkan penisku tetap di dalam memeknya.., kuciumi sekujur mukanya.., kujelajahi mulutnya dengan lidahku.., Kak Rani membiarkan saja ulahku.., hal demikian berlangsung hampir sepuluh menitan. Dengan menegang dan mengeras kembali kontolku, segeara kumulai babak kedua permainanku..
Kak Rani pasrah saja kuperlakukan demikian.., nampak betul dia menikmati saat-saat kebersamaan kami.., hingga akhirnya tercapai kembali klimaks beberapa kali.. sebelum akhirnya air maniku tertumpah lagi ke dalam vaginanya.. Setelah permainan babak kedua selesai.., terasa benar tubuhku lemas dan tak bertenaga rasanya.. Tenagaku benar-benar terkuras habis..meladeni dua wanita kembar tersebut.

Kak Rina dengan kemanjaannya dan suka rela melayaniku, sedangkan Kak Rani yang semula kupaksa akhirnya menikmati pula permainanku..
Setelah cukup beristirahat, kami segera memakai kembali pakaian kami dan keluar meuju ruang tamu..dimana Kak Rina menunggu..

Melihat Kak Rina, Kak Rani tersenyum tersipu dan segera duduk di dekatnya. Sejenak mereka berdua saling berdiam diri tak tahu apa yang akan mereka bicarakan. Aku datang dan langsung duduk diantara mereka, kupeluk dan kucium mereka berdua bergantian. Kubisikan bahwa mulai hari ini kami bertiga menjadi kekasih.., kami harus menjaga rapat-rapat rahasia ini.

Tanpa malu-malu kusingkap rok depan mereka, tangan kanan dan kiriku segera bergerilya menyusup masuk ke dalam CD meraka, jari-jari tanganku beraksi memainkan kelentit dan mulutku aktif mencium mulut mereka bergantian.., sungguh sorga dunia yang tak terkira nikmatnya..

Sejak saat itu kami bertiga sering melakukan, paling sering kami lakukan di rumah Kak Rani saat suami Kak Rani ke kantor, di rumah kontrakkannku dan kadang di losmen. Rahasia itu kami jaga rapat-rapat.., hingga Yanti pun tak tahu apa yang telah kami perbuat selama ini..

Bercinta dengan Cewek Arab


Banyak cerita seks yang hot di blog ini, tapi tak sedikitpun menyinggung tentang cerita seks cewek arab atau cerita seks arab, kita tahu pria arab memiliki kontol gede, begitu juga dengan cewek arabnya yang terkenal memiliki postur tubuh dan toket yang gede seperti orang india. Nah berikut ini adalah cerita ngentot cewek arab yang di kirim oleh seseorang yang ada di jakarta. Berikut cerita lengkapnya.

Aku mendapat tugas ke sebuah kota kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Ada sebuah peluang proyek baru disana. Aku berangkat dengan seorang Direktur. Setelah bertemu dengan para pejabat yang berwenang dan mengutarakan tujuan kedatangan kami, maka Direktur tersebut pulang terlebih dahulu karena masih ada urusan lain di Jakarta. Tinggalah aku disana mengurus semua perijinan sendirian saja.

Hotel tempatku menginap adalah sebuah hotel yang tidak terlalu besar, namun bersih dan enak untuk tinggal. Letaknya agak sedikit di pinggiran kota, sepi, aman, dan transport untuk kemana-mana relatif mudah. Aku mendapat kamar dilantai 2 yang letaknya menghadap ke laut. Setiap sore sambil beristirahat setelah seharian berputar-putar dari satu instansi ke instansi lainnya aku duduk di teras sambil melihat laut.

Para karyawan hotel cukup akrab dengan penghuninya, mungkin karena jumlah kamarnya tidak terlalu banyak, sekitar 32 kamar. Aku cukup akrab dan sering duduk di lobby, ngobrol dengan tamu lain atau karyawan hotel. Kadang-kadang dengan setengah bercanda aku ditawari selimut hidup oleh karyawan hotel, mulai dari room boy sampai ke security. Mereka heran selama hampir 3 minggu aku tidak pernah bawa perempuan. Aku tersenyum saja, bukan tidak mau bro, tapi pikiranku masih tersita ke pekerjaan.

Tak terasa sudah 3 minggu aku menginap di hotel. Karena surat-surat yang diperlukan sudah selesai, aku bisa sedikit bernafas lega dan mulai mencari hiburan. Tadi malam aku kembali dapat merasakan kehangatan tubuh perempuan setelah bergumul selama 2 ronde dengan seorang gadis panggilan asal Manado. Aku mendapatkannya dari security hotel. Meskipun orangnya cantik dan putih, tetapi permainannya tidak terlalu istimewa karena barangnya terlalu becek dan sudak kendor, tapi lumayanlah buat mengurangi sperma yang sudah penuh.

Dua hari lagi aku akan pulang. Transportasi di daerah ini memang agak sulit. Untuk ke Jakarta aku harus ke ibukota propinsi dulu baru ganti pesawat ke Jakarta. Celakanya dari kota ini ke ibukota propinsi dalam 1 minggu hanya ada 4 penerbangan dengan twin otter yang kapasitasnya hanya 17 seat. Belum lagi cadangan khusus buat pejabat Pemda yang tiba-tiba harus berangkat. Aku yang sudah booking seat sejak seminggu yang lalu, ternyata masih masuk di cadangan nomor 5.

Alternatifnya adalah dengan menaiki kapal laut milik Pelni yang makan waktu seharian untuk sampai ibukota propinsi. Rencanaku kalau tidak dapat seat pesawat terpaksa naik kapal laut.

Sore itu aku ngobrol dengan security, yang membantu mencarikan perempuan, sambil duduk-duduk di cafe hotel. Kami membicarakan gadis Manado yang kutiduri tadi malam. Kubilang aku kurang puas dengan permainannya.

Tiba-tiba saja pandanganku tertuju pada wanita yang baru masuk ke cafe. Wanita itu kelihatan bertubuh tinggi, mungkin 168 cm, badannya sintal dan dadanya membusung. Wajahnya kelihatan bukan wajah Melayu, tapi lebih mirip ke wajah Timur Tengah. Security itu mengedipkan matanya ke arahku.

” Bapak berminat ? Kalau ini dijamin oke, Arab punya,” katanya.

Wanita tadi merasa kalau sedang dibicarakan. Ia menatap ke arah kami dan mencibir ke arah security di sampingku.

“Anis, sini dulu. Kenalan sama Bapak ini,” kata security itu.
“Aku mau ke karaoke dulu,” balas wanita tadi. Ternyata namanya Anis. Anis berjalan kearah meja karaoke dan mulai memesan lagu.

Ruangan karaoke tidak terpisah secara khusus, jadi kalau yang menyanyi suaranya bagus lumayan buat hiburan sambil makan. Tapi kalau pas suara penyanyinya berantakan, maka selera makan bisa berantakan. Untuk karaoke tidak dikenakan charge, hanya merupakan service cafe untuk tamu yang makan disana.

“Dekatin aja Pak, temani dia nyanyi sambil kenalan. Siapa tahu cocok dan jadi,” kata security tadi kepadaku.
Aku berjalan dan duduk didekat Anis. Kuulurkan tanganku, “Boleh berkenalan ? Namaku Jokaw”.
“Anis,” jawabnya singkat dan kembali meneruskan lagunya. Suaranya tidak bagus cuma lumayan saja. Cukup memenuhi standard kalau ada pertunjukan di kampung.

Beberapa lagu telah dinyanyikan. dari lagu dan logat yang dinyanyikan wanita ini agaknya tinggal di Manado atau Sulawesi Utara. Dia mengambil gelas minumannya dan menyerahkan mike ke tamu cafe di dekatnya.

“Sendirian saja nona atau …,” kataku mengawali pembicaraan.
“Panggil saja namaku, A…N…I…S, Anis,” katanya.

kami mulai terlibat pembicaraan yang cukup akrab. Anis berasal dari Gorontalo. Ia memang berdarah Arab. Menurutnya banyak keturunan Arab di Gorontalo. Kuamati lebih teliti wanita di sampingku ini. Hidungnya mancung khas Timur Tengah, kulitnya putih, rambutnya hitam tebal, bentuk badannya sintal dan kencang dengan payudaranya terlihat dari samping membusung padat.

Kutawarkan untuk mengobrol di kamarku saja. Lebih dingin, karena ber-AC, dan lebih rileks serta privacy terjaga. Ia menurut saja. kami masuk ke dalam kamar. Security tadi kulihat mengangkat kedua jempolnya kearahku. Di dalam kamar, kami duduk berdampingan di karpet dengan menyandar ke ranjang sambil nonton TV. Anis masuk ke kamar mandi dan sebentar kemudian sudah keluar lagi.

Kami melanjutkan obrolan. Ternyata Anis seorang janda gantung, suaminya yang seorang pengusaha, keturunan Arab juga, sudah 2 tahun meninggalkannya namun Anis tidak diceraikan. ia sedang mencoba membuka usaha kerajinan rotan dari Sulawesi yang dipasarkan disini. Dikta ini dia tinggal bersama familinya. Ia main ke hotel, karena dulu juga pernah tinggal di hotel ini seminggu dan akrab dengan koki wanita yang bekerja di cafe. dari tadi siang koki tersebut sedang keluar, berbelanja kebutuhan cafe.

Kulingkarkan tangan kiriku ke bahu kirinya. Ia sedikit menggerinjal namun tidak ada tanda-tanda penolakan. aku semakin berani dan mulai meremas bahunya dan perlahan-lahan tangan kiriku menuju kedadanya. Sebelum tangan kiriku sampai di dadanya, ia menatapku dan bertanya, “Mau apa kamu, Jokaw ?” Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab.

Kupegang dagunya dengan tangan kananku dan kudekatkan mukanya ke mukaku. Perlahan kucium bibirnya. Ia diam saja. Kucium lagi namun ia belum juga membalas ciumanku.

“Ayolah Anis, 2 tahun tentulah waktu yang cukup panjang bagimu. Selama ini tentulah kamu merindukan kehangatan dekapan seorang laki-laki,” kataku mulai merayunya.

Kuhembuskan napasku ke dekat telinganya. Bibirku mulai menyapu leher dan belakang telinganya.

“Akhh, tidak.. Jangan..,” rintihnya.
“Ayolah Nis, mungkin punyaku tidak sebesar punya suami Arab-mu itu, namun aku bisa membantu menuntaskan gairahmu yang terpendam”.

Ia menyerah, pandangan matanya meredup. Kucium lagi bibirnya, kali ini mulai ada perlawanan balasan dari bibirnya. tanganku segera meremas dadanya yang besar, namun sudah sedikit turun. Ia mendesah dan membalas ciumanku dengan berapi-api. Tangannya meremas kejantananku yang masih terbungkus celana.

Kududukan ia ditepi ranjang. Aku berdiri didepannya. tangannya mulai membuka ikatan pinggang dan ritsluiting celanaku, kemudian menyusup ke balik celana dalamku. Dikeluarkannya kejantananku yang mulai menegang. Dibukanya celanaku seluruhnya hingga bagian bawah tubuhku sudah dalam keadaan polos.

Mulutnya kemudian menciumi kejantananku, sementara tangannya memegang pinggangku dan mengusap kantung zakarku. Lama kelamaan ciumannya berubah menjadi jilatan dan isapan kuat pada kejantananku. Kini ia mengocok kejantananku dengan mengulum kejantananku dan menggerakan mulutnya maju mundur. Aliran kenikmatan segera saja menjalari seluruh tubuhku. Tangannya menyusup ke bajuku dan memainkan putingku. Kubuka kancing bajuku agar tangannya mudah beraksi di dadaku. Kuremas rambutnya dan pantatkupun bergerak maju mundur menyesuaikan dengan gerakan mulutnya.

Aku tak mau menumpahkan sperma dalam posisi ini. Kuangkat tubuhnya dan kini dia dalam posisi berdiri sementara aku duduk di tepi ranjang. Tanpa kesulitan segera saja kubuka celana panjang dan celana dalamnya. Rambut kemaluannya agak jarang dan berwarna kemerahan. Kemaluannya terlihat sangat menonjol di sela pahanya, seperti sampan yang dibalikkan. Ia membuka kausnya sehingga sekarang tinggal memakai bra berwarna biru.

Kujilati tubuhnya mulai dari lutut, paha sampai ke lipatan pahanya. Sesekali kusapukan bibirku di bibir vaginanya. Lubang vaginanya terasa sempit ketika lidahku mulai masuk ke dalam vaginanya. Ia merintih, kepalanya mendongak, tangannya yang sebelah menekan kepalaku sementara tangan satunya meremas rambutnya sendiri. Kumasukan jari tengahku ke dalam lubang vaginanya, sementara lidahku menyerang klitorisnya. Ia memekik perlahan dan kedua tangannya meremas payudaranya sendiri. Tubuhnya melengkung ke belakang menahan kenikmatan yang kuberikan. Ia merapatkan selangkangannya ke kepakalu. Kulepaskan bajuku dan kulempar begitu saja ke lantai.

Akhirnya ia mendorongku sehingga aku terlentang di ranjang dengan kaki masih menjuntai di lantai. Ia berjongkok dan, “Sllruup..”. Kembali ia menjilat dan mencium penisku beberapa saat. Ia naik keatas ranjang dan duduk diatas dadaku menghadapkan vaginanya di mulutku. Tangannya menarik kepalaku meminta aku agar menjilat vaginanya dalam posisi demikian.

Kuangkat kepalaku dan segera lidahku menyeruak masuk ke dalam liang vaginanya. Tanganku memegang erat pinggulnya untuk membantu menahan kepalaku. Ia menggerakan pantatnya memutar dan maju mundur untuk mengimbangi serangan lidahku. Gerakannya semakin liar ketika lidahku dengan intens menjilat dan menekan klitorisnya. Ia melengkungkan tubuhnya sehingga bagian kemaluannya semakin menonjol. tangannya kebelakang diletakan di pahaku untuk menahan berat tubuhnya.

Ia bergerak kesamping dan menarikku sehingga aku menindihnya. Kubuka bra-nya dan segera kuterkam gundukan gunung kembar di dadanya. Putingnya yang keras kukulum dan kujilati. Kadang kumisku kugesekan pada ujung putingnya. Mendapat serangan demikian ia merintih “Jokaw, ayo kita lakukan permainan ini, Masukan sekarang..”.

Tangannya menggenggam erat penisku dan mengarahkan ke lubang vaginanya. Beberapa kali kucoba untuk memasukannya tetapi sangat sulit. Sebenarnya sejak kujilati sedari tadi kurasakan vaginanya sudah basah oleh lendirnya dan ludahku, namun kini ketika aku mencoba untuk melakukan penetrasi kurasakan sulit sekali. Penisku sudah mulai mengendor lagi karena sudah beberapa kali belum juga menembus vaginanya. Aku ingat ada kondom di laci meja, masih tersisa 1 setelah 2 lagi aku pakai tadi malam, barangkali dengan memanfaatkan permukaan kondom yang licin lebih mudah melakukan penetrasi. namun aku ragu untuk mengambilnya, Anis kelihatan sudah di puncak nafsunya dan ia tidak memberikan sinyal untuk memakai kondom.

Kukocokkan penisku sebentar untuk mengencangkannya. Kubuka pahanya selebar-lebarnya. Kuarahkan penisku kembali ke liang vaginanya.

“Jokaw.. Kencangkan dan cepat masukkan,” rintihnya.

Kepala penisku sudah melewati bibir vaginanya. Kudorong sangat pelan. Vaginanya sangat sempit. Entah apa yang menyebabkannya, padahal ia sudah punya anak dan menurut ceritanya penis suaminya satu setengah kali lebih besar dari penisku. Aku berpikir bagaimana caranya agar penis suaminya bisa menembus vaginanya.

Penisku kumaju mundurkan dengan perlahan untuk membuka jalan nikmat ini. Beberapa kali kemudian penisku seluruhnya sudah menembus lorong vaginanya. Aku merasa dengan kondisi vaginanya yang sangat sempit maka dalam ronde pertama ini aku akan kalah kalau aku mengambil posisi di atas. Mungkin kalau ronde kedua aku dapat bertahan lebih lama. Akan kuambil cara lain agar aku tidak jebol duluan.

Kugulingkan badannya dan kubiarkan dia menindihku. Anis bergerak naik turun menimba kenikmatannya. Aku mengimbanginya tanpa mengencangkan ototku, hanya sesekali kuberikan kontraksi sekedar bertahan saja supaya penisku tidak mengecil.

Anis merebahkan tubuhnya, merapat didadaku. Kukulum payudaranya dengan keras dan kumainkan putingnya dengan lidahku. Ia mendengus-dengus dan bergerak liar untuk merasakan kenikmatan. Gerakannya menjadi kombinasi naik turun, berputar dan maju mundur. Luar biasa vagina wanita Arab ini, dalam kondisi aku dibawahpun aku harus berjuang keras agar tidak kalah. Untuk mempertahankan diri kubuat agar pikiranku menjadi rileks dan tidak berfokus pada permainan ini.

15 menit sudah berlalu sejak penetrasi. Agaknya Anis sudah ingin mengakhiri babak pertama ini. Ia memandangku, kemudian mencium leher dan telingaku.

“Ouhh.. jokaw, kamu luar biasa. Dulu dalam ronde pertama biasanya suamiku akan kalah, namun kami masih bertahan. Yeesshh.. Tahan dulu, sebentar lagi.. Aku..”.

Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Aku tahu kini saatnya beraksi. Kukencangkan otot penisku dan gerakan tubuh Anispun semakin liar. Akupun mengimbangi dengan genjotan penisku dari bawah. Ketika ia bergerak naik, pantatku kuturunkan dan ketika ia menekan pantatnya ke bawah akupun menyambutnya dengan mengangkat pantatku.

Kepalanya bergerak kesana kemari. Rambutnya yang hitam lebat acak-acakan. sprei sudah terlepas dan tergulung di sudut ranjang. bantal di atas ranjang semuanya sudah jatuh ke lantai. Keadaan diatas ranjang seperti kapal yang pecah dihempas badai. Ranjangpun ikut bergoyang mengikutu gerakan kami. Suaranya berderak-derak seakan hendak patah. Akupun semakin mempercepat genjotanku dari bawah agar iapun segera berlabuh di dermaga kenikmatan.

Semenit kemudian..

“Aaggkkhh.. Nikmat.. Ouhh.. Yeahh,” Anis memekik.

Punggungnya melengkung ke atas, mulutnya menggigit putingku. Kurasakan aliran kenikmatan mendesak lubang penisku. Aku tidak tahan lagi. Ketika pantatnya menekan ke bawah, kupeluk pinggangnya dan kuangkat pantatku.

“Ouhh.. An.. Nis. Aku tidak tahan lagi.. Aku sampaiihh!”

Ia memberontak dari pelukanku sampai peganganku pada pinggulnya terlepas. pantatnya naik dan segera diturunkan lagi dengan cepat.

“Jokaw.. Ouhh Jokaw.. Aku juga..”.

Kakinya mengunci kakiku dan badannya mengejang kuat. dengan kaki saling mengait aku menahan gerak tubuhnya yang mengejang. Giginya menggigit lenganku sampai terasa sakit. Denyutan dari dinding vaginanya saling berbalasan dengan denyutan dipenisku. Beberapa detik kemudian, kami masih merasakan sisa-sisa kenikmatan. ketika sisa-sisa denyutan masih terjadi badannya menggetar. Ia berbaring diatas dadaku sampai akhirnya penisku mulai mengecil dan terlepas dengan sendirinya dari vaginanya. Sebagian sperma mengalir keluar dari vaginanya di atas perutku. Anis berguling ke samping setelah menarik napas panjang.

“Luar biasa kamu Kaw. Suamiku tidak pernah menang dalam ronde pertama, memang dalam berhubungan ia sering mengambil posisi di atas. tapi kami sanggup membawaku terbang ke angkasa,” katanya sambil mengelus dadaku.
“Akupun rasanya hampir tidak sanggup menandingimu. Mungkin sebagian besar laki-laki akan menyerah di atas ranjang kalau harus bermain denganmu. Milikmu benar-benar sempit,” kataku balas memujinya.

Memang kalau tadi aku harus bermain diatas, rasanya tak sampai sepuluh menit aku pasti sudah KO. Makanya, jangan cuma penetrasi terus main genjot saja, teknik bro!

“Kamu orang Melayu pribumi, tapi kok bulunya banyak gini. Keturunan India atau mungkin Arab ya?”
“Nggak ah, asli Indonesia lho..”.

Ia masih terus memujiku beberapa kali lagi. Kuajak ia mandi bersama dan setelah itu kami duduk di teras sambil minum soft drink dan melihat laut. Aku hanya mengenakan celana pendek tanpa celana dalam dam kaus tanpa lengan. Ia mengenakan kemejaku, sementara bagian bawah tubuhnya hanya ditutup dengan selimut yang dililitkan tanpa mengenakan pakaian dalam.

Ia duduk membelakangiku. Tubuhnya disandarkan di bahuku. Mulutku sesekali mencium rambut dan belakang telinganya. Kadang mulutnya mencari mulutku dan kusambut dengan ciuman ringan. Tangan kanannya melingkar di kepalaku.

“Kamu nggak takut hamil melakukan hal ini denganku?”tanyaku.
“Aku dulu pernah kerja di apotik, jadi aku tahu pasti cara mengatasinya. Aku selalu siap sedia, siapa tahu terjadi hal yang diinginkan seperti sore ini. Aku sudah makan obat waktu masuk ke kamar mandi tadi. Tenang saja, toh kalaupun hamil bukan kamu yang menanggung akibatnya.” katanya enteng.

Jadi ia selalu membawa obat anti hamil. Untung saja aku tadi tidak berlaku konyol dengan memakai kondom. Mungkin saja sejak ditinggal suaminya ia sudah beberapa kali bercinta dengan laki-laki. Tapi apa urusanku, aku sendiri juga melakukannya. yang penting malam ini ia menjadi teman tidurku.

Matahari sudah jauh condong ke Barat, sehingga tidak terasa panas. hampir sejam kami duduk menikmati sunset. Gairahku mulai timbul lagi. Kubuka dua kancing teratas bajunya. Kurapatkan kejantananku yang sudah mulai ingin bermain lagi ke pinggangnya. Kususupkan tanganku kebalik bajunya dan kuremas dadanya.

“Hmmhh..,” ia bergumam.
“Masuk yuk, sudah mulai gelap. Anginnya juga mulai kencang dan dingin,” kataku.

Kamipun masuk ke dalam kamar sambil berpelukan. Sekilas kulihat tatapan iri dan kagum dari tamu hotel di kamar yang berseberangan dengan kamarku.

“I want more, honey!” kataku.

kami bersama-sama merapikan sprei dan bantal yang berhamburan akibat pertempuran babak pertama tadi. Kubuka bajunya dan kutarik selimut yang menutup bagian bawah tubuhnya. Kurebahkan Anis di ranjang. Kubuka kausku dan aku berdiri di sisi ranjang di dekat kepalanya.

Anis mengerti maksudku. Didekatkan kepalanya ke tubuhku dan ditariknya celana pendekku. Sebentar kemudian mulut dan lidahnya sudah beraksi dengan lincahnya di selangkanganku. Aku mengusap-usap tubuhnya mulai dari bahu, dada sampai ke pinggulnya. Peniskupun tak lama sudah menegang dan keras, siap untuk kembali mendayung sampan.

Lima menit ia beraksi. Setelah itu kutarik kepalanya dan kuposisikan kakinya menjuntai ke lantai. Kubuka mini bar dan kuambil beberapa potong es batu di dalam gelas. Kujepit es batu tadi dengan bibirku dan aku berjongkok di depan kakinya. Kurenggangkan kedua kakinya lalu dengan jariku bibir vaginanya kubuka. Bibirku segera menyorongkan es batu ke dalam vaginanya yang merah merekah. Ia terkejut merasakan perlakuanku. Kaki dan badannya sedikit meronta, namun kutahan dengan tanganku.

“Ouhh.. Jokaw.. Kamu.. Gila.. Gila.. Jangan.. Cukup Kaw!” ia berteriak.

Aku tidak menghiraukan teriakannya dan terus melanjutkan aksiku. Rupanya sensasi dingin dari es batu di dalam vaginanya membuatnya sangat terangsang. Kujilati air dari es batu yang mencair dan mulai bercampur dengan lendir vaginanya.

“Jokaw.. Maniak kamu..,” ia masih terus memekik setiap kali potongan es batu kutempelkan ke bagian dalam bibir vagina dan klitorisnya.

Kadang es batu kupegang dengan jariku menggantikan bibirku yang tetap menjilati seluruh bagian vaginanya. Kakinya masih meronta, namun ia sendiri mulai menikmati aksiku. Kulihat ke atas ia menggigit ujung bantal dengan kuat untuk menahan perasaannya.

Akhirnya semua potongan es batu yang kuambil habis. Aku masih meneruskan stimulasi dengan cara cunilingus ini. Meskipun untuk ronde kedua aku yakin bisa bertahan lebih lama, namun untuk berjaga-jaga akan kuransang dia sampai mendekati puncaknya. yang pasti aku tak mau kalah ketika bermain dengannya. Kurang lebih sepuluh menit aku melakukannya.

Ia terhentak dan mengejang sesaat ketika klitorisnya kugaruk dan kemudian kujepit dengan jariku. Kulepas dan kujepit lagi. Ia merengek-rengek agar aku menghentikan aksiku dan segera melakukan penetrasi, namun aku masih ingin menikmati dan memberikan foreplay dalam waktu yang agak lama. Beberapa saat aku masih dalam posisi itu. tangan kanannya memegang kepalaku dan menekannya ke celah pahanya. Tangan kirinya meremas-remas payudaranya sendiri.

Aku duduk di dadanya. Kini ia yang membrikan kenikmatan pada penisku melalui lidah dan mulutnya. Dikulumnya penisku dalam-dalam dan diisapnya lembut. Giginya juga ikut memberikan tekanan pada batang penisku. Dilepaskannya penisku dan kini dijepitnya dengan kedua payudaranya sambil diremas-remas dengan gundukan kedua dagingnya itu. Kugerakkan pinggulku maju mundur sehingga peniskupun bergesekan dengan kulit kedua payudaranya.

Kuubah posisiku dengan menindihnya berhadapan, kemudian mulutku bermain disekitar payudaranya. Anis kelihatan tidak sabar lagi dan dengan sebuah gerakan tangannya sudah memegang dan mengocok penisku dengan menggesekannya pada bibir vaginanya. Tanganku mengusap gundukan payudaranya dan meremas dengan pelan dan hati-hati. Ia menggelinjang. Mulutku menyusuri leher dan bahunya kemudian bibirnya yang sudah setengah terbuka segera menyambut bibirku. kami segera berciuman dengan ganas sampai terengah-engah. Penisku yang sudah mengeras mulai mencari sasarannya.

Kuremas pantatnya yang padat dan kuangkat pantatku.

“Jokaw.. Ayo.. Masukk.. Kan!”

Tangannya menggenggam penisku dan mengarahkan ke dalam guanya yang sudah basah. Aku mengikuti saja. Kali ini ia yang mengambil inisiatif untuk membuka lebar-lebar kedua kakinya. Dengan perlahan dan hati-hati kucoba memasukan penisku kedalam liang vaginanya. Masih sulit juga untuk menembus bibir vaginanya. tangannya kemudian membuka bibir vaginanya dan dengan bantuan tanganku maka kuarahkan penisku ke vaginanya.

Begitu melewati bibir vaginanya, maka kurasakan lagi sebuah lorong yang sempit. Perlahan-lahan dengan gerakan maju mundur dan memutar maka beberapa saat kemudian penisku sudah menerobos kedalam liang vaginanya.

Aku bergerak naik turun dengan perlahan sambil menunggu agar pelumasan pada vaginanya lebih banyak. Ketika kurasakan vaginanya sudah lebih licin, maka kutingkatkan tempo gerakanku. Anis masih bergerak pelan, bahkan cenderung diam dan menungguku untuk melanjutkan serangan berikutnya.

Kupercepat gerakanku dan Anis bergerak melawan arah gerakanku untuk menghasilkan sensasi kenikmatan. Aku menurunkan irama permainan. Kini ia yang bergerak liar. Tangannya memeluk leherku dan bibirnya melumat bibirku dengan ganas. Aku memeluk punggungnya kemudian mengencangkan penisku dan menggenjotnya lagi dengan cepat.

Kubisikkan untuk berganti posisi menjadi doggy style. Ia mendorong tubuhku agar dapat berbaring tengkurap. Pantatnya dinaikkan sedikit dan tangannya terjulur kebelakang menggenggam penisku dan segera menyusupkannya kedalam vaginanya. Kugenjot lagi vaginanya dengan menggerakkan pantatku maju mundur dan berputar. Kurebahkan badanku di atasnya. kami berciuman dengan posisi sama-sama tengkurap, sementara kemaluan kami masih terus bertaut dan melakukan aksi kegiatannya.

Aku menusuk vaginanya dengan gerakan cepat berulang kali. Iapun mendesah sambil meremas sprei. Aku berdiri di atas lututku dan kutarik pinggangnya. Kini ia berada dalam posisi nungging dengan pantat yang disorongkan ke kemaluanku. Setelah hampir sepuluh menit permainan kami yang kedua ini, Anis semakin keras berteriak dan sebentar-bentar mengejang. Vaginanya terasa semakin lembab dan hangat. Kuhentikan genjotanku dan kucabut penisku.

Anis berbalik terlentang dan sebentar kemudian aku naik ke atas tubuhnya dan kembali menggenjot vaginanya. Kusedot putingnya dan kugigit bahunya. Kutarik rambutnya sampai mendongak dan segera kujelajahi daerah sekitar leher sampai telinganya. Ia semakin mendesah dan mengerang dengan keras. Ketika ia mengerang cukup keras, maka segera kututup bibirnya dengan bibirku. Ia menyambut bibirku dengan ciuman yang panas. Lidahnya menyusup ke mulutku dan menggelitik langit-langit mulutku. Aku menyedot lidahnya dengan satu sedotan kuat, melepaskannya dan kini lidahku yang masuk ke dalam rongga mulutnya.

kami berguling sampai Anis berada di atasku. Anis menekankan pantatnya dan peniskupun semakin dalam masuk ke lorong kenikmatannya.

“Ouhh.. Anis,” desahku setengah berteriak.
Anis bergerak naik turun dan memutar. Perlahan-lahan kugerakkan pinggulku. Karena gerakan memutar dari pinggulnya, maka penisku seperti disedot sebuah pusaran. Anis mulai mempercepat gerakannya, dan kusambut dengan irama yang sama. Kini ia yang menarik rambutku sampai kepalaku mendongak dan segera mencium dan menjilati leherku. Hidungnya yang mancung khas Timur Tengah kadang digesekkannya di leherku memberikan suatu sensasi tersendiri.

Anis bergerak sehingga kaki kami saling menjepit. kaki kirinya kujepit dengan kakiku dan demikian juga kaki kiriku dijepit dengan kedua kakinya. dalam posisi ini ditambah dengan gerakan pantatnya terasa nikmat sekali. Kepalanya direbahkan didadaku dan bibirnya mengecup putingku.

Kuangkat kepalanya, kucium dan kuremas buah dadanya yang menggantung. Setelah kujilati dan kukecup lehernya kulepaskan tarikan pada rambutnya dan kepalanya turun kembali kemudian bibirnya mencari-cari bibirku. Kusambut mulutnya dengan satu ciuman yang dalam dan lama.

Anis kemudian mengatur gerakannya dengan irama lamban dan cepat berselang-seling. Pantatnya diturunkan sampai menekan pahaku sehingga penisku masuk terbenam dalam-dalam menyentuh rahimnya.

kakinya bergerak agar lepas dari jepitanku dan kini kedua kakiku dijepit dengan kedua kakinya. Anis menegakkan tubuhnya sehingga ia dalam posisi duduk setengah jongkok di atas selangkanganku. Ia kemudian menggerakan pantatnya maju mundur sambil menekan kebawah sehingga penisku tertelan dan bergerak ke arah perutku. Rasanya seperti diurut dan dijepit sebuah benda yang lembut namun kuat. Semakin lama semakin cepat ia menggerakkan pantatnya, namun tidak menghentak-hentak. darah yang mengalir ke penisku kurasakan semakin cepat dan mulai ada aliran yang merambat disekujur tubuhku.

“Ouhh.. Sshh.. Akhh!” Desisannyapun semakin sering. Aku tahu sekarang bahwa iapun akan segera mengakhiri pertarungan ini dan menggapai puncak kenikmatan.
“Tahan Nis, turunkan tempo.. Aku masih lama lagi ingin merasakan nikmatnya bercinta denganmu”.

Aku menggeserkan tubuhku ke atas sehingga kepalaku menggantung di bibir ranjang. Ia segera mengecup dan menciumi leherku. Tak ketinggalan hidungnya kembali ikut berperan menggesek kulit leherku. Aku sangat suka sekali ketika hidungnya bersentuhan dengan kulit leherku.

“Jokaw.. Ouhh.. Aku tidak tahan lagi!” ia mendesah. Kugelengkan kepalaku memberi isyarat untuk bertahan sebentar lagi.

Aku bangkit dan duduk memangku Anis. Penisku kukeraskan dengan menahan napas dan mengencangkan otot PC. Ia semakin cepat menggerakkan pantatnya maju mundur sementara bibirnya ganas melumat bibirku dan tangannya memeluk leherku. Tanganku memeluk pinggangnya dan membantu mempercepat gerakan maju mundurnya. Dilepaskan tangannya dari leherku dan tubuhnya direbahkan ke belakang. Kini aku yang harus bergerak aktif.

Kulipat kedua lututku dan kutahan tubuhnya di bawah pinggangnya. Gerakanku kuatur dengan irama cepat namun penisku hanya setengahnya saja yang masuk sampai beberapa hitungan dan kemudian sesekali kutusukkan penisku sampai mentok. Ia merintih-rintih, namun karena posisi tubuhnya ia tidak dapat bergerak dengan bebas. Kini aku sepenuhnya yang mengendalikan permainan, ia hanya dapat pasrah dan menikmati.

Kutarik tubuhnya dan kembali kurebahkan tubuhnya ke atas tubuhku, matanya melotot dan bola matanya memutih. Giginya menggigit bahuku. Kugulingkan tubuhku, kini aku berada diatasnya kembali.

Kuangkat kaki kanannya ke atas bahu kiriku. Kutarik badannya sehingga selangkangannya dalam posisi menggantung merapat ke tubuhku. Kaki kirinya kujepit di bawah ketiak kananku. Dengan posisi duduk melipat lutut aku menggenjotnya dengan perlahan beberapa kali dan kemudian kuhentakkan dengan keras. Iapun berteriak dengan keras setiap aku menggenjotnya dengan keras dan cepat. Kepalanya bergerak-gerak dan matanya seperti mau menangis. Kukembalikan kakinya pada posisi semula.

Aku masih ingin memperpanjang permainan untuk satu posisi lagi.

kakiku keluar dari jepitannya dan ganti kujepit kedua kakinya dengan kakiku. Vaginanya semakin terasa keras menjepit penisku. Aku bergerak naik turun dengan perlahan untuk mengulur waktu. Anis kelihatan sudah tidak sabar lagi. Matanya terpejam dengan mulut setengah terbuka yang terus merintih dan mengerang. Gerakan naik turunku kupercepat dan semakin lama semakin cepat.

Kini kurasakan desakan kuat yang akan segera menjebol keluar lewat lubang penisku. Kukira sudah lebih dari setengah jam lamanya kami bergumul. Akupun sudah puas dengan berbagai posisi dan variasi. Keringatku sudah berbaur dengan keringatnya.

Kurapatkan tubuhku di atas tubuhnya, kulepaskan jepitan kakiku. Betisnya kini menjepit pinggangku dengan kuat. Kubisikan, “OK baby, kini saatnya..”.

Ia memekik kecil ketika pantatku menekan kuat ke bawah. Dinding vaginanya berdenyut kuat menghisap penisku. Ia menyambut gerakan pantatku dengan menaikan pinggulnya. Bibirnya menciumku dengan ciuman ganas dan kemudian sebuah gigitan hinggap pada bahuku.

Satu aliran yang sangat kuat sudah sampai di ujung lubang penisku. Kutahan tekanan penisku ke dalam vaginanya. Gelombang-gelombang kenikmatan terwujud lewat denyutan dalam vaginanya bergantian dengan denyutan pada penisku seakan-akan saling meremas dan balas mendesak.

Denyut demi denyutan, teriakan demi teriakan dan akhirnya kami bersama-sama sampai ke puncak sesaat kemudian setelah mengeluarkan teriakan keras dan panjang.

“Anis.. Ouhh.. Yeaahh!!”
“Ahhkk.. Lakukan Jokaw.. Sekarang!!”

Akhirnya aliran yang tertahan sejak tadipun memancar dengan deras di dalam vaginanya. Kutekan penisku semakin dalam di vaginanya. Tubuhnya mengejang dan pantatnya naik. Ia mempererat jepitan kakinya dan pelukan tangannya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan tangannya menekan kepalaku di atas dadanya. Ketika dinding vaginanya berdenyut, maka kubalas dengan gerakan otot PC-ku. Iapun kembali mengejang dan bergetar setiap otot PC-ku kugerakkan.

Napas dan kata-kata penuh kenikmatan terdengar putus-putus, dan dengan sebuah tarikan napas panjang aku terkulai lemas di atas tubuhnya. kami masih saling mengecup bibir dan keadaan kamarpun menjadi sunyi, tidak ada suara yang terdebgar. hanya ada napas yang panjang tersengal-sengal yang berangsur-angsur berubah menjadi teratur.

Lima belas menit kemudian kami berdua sudah bermain dengan busa sabun di kamar mandi. Kami saling menyabuni dengan sesekali melakukan cumbuan ringan. Setelah mandi barulah kami merasa lapar setelah dua ronde kami lalui. Sambil makan Anis menelpon familinya, kalau malam ini ia tidak pulang dengan alasan menginap di rumah temannya. Tentu saja ia tidak bilang kalau temannya adalah seorang laki-laki bernama Jokaw.

Malam itu dan malam berikutnya tentu saja tidak kami lewatkan dengan sia-sia. Mandi keringat, mandi kucing, mandi basah dan tentunya mandi kenikmatan menjadi acara kami berdua.

Esoknya setelah mengecek ke agen Merpati ternyata aku masih mendapat seat penerbangan ke kota propinsi, seat terakhir lagi. Ketika chek out dari hotel kusisipkan selembar dua puluh ribuan ke tangan security temanku. Ia tersenyum.

“Terima kasih Pak,” katanya sambil menyambut tasku dan membawakan ke mobil.
“Kapan kesini lagi, Pak? kalau Anis nggak ada, nanti akan saya carikan Anis yang lainnya lagi,” bisiknya ketika sudah berangkat ke bandara.

Anis mengantarku sampai ke bandara dan sebelum turun dari mobil kuberikan kecupan mesra di bibirnya. Sopir mobil hotel hanya tersenyum melihat tingkah kami.

Setahun kemudian aku kembali lagi ke kota itu dan ternya Anis tidak berada di kota itu lagi. Ketika kutelpon ke nomor yang diberikannya, penerima telepon menyatakan tidak tahu dimana sekarang Anis berada. Dengan bantuan security temanku maka aku mendapatkan perempuan lainnya, orang Jawa Tinur. Lumayan, meskipun kenikmatan yang diberikannya masih di bawah Anis.

Demikian cerita seks yang dikirm oleh seorang yang pernah merasakan bercinta dengan cewek arab, sensasi yang dirasakan begitu luar biasa, sehingga apa yang dialami saat itu seperti tak bisa dilupakan dan selalu menjadi kenangan indah buat nya, walau akhirnya cewek arab itu tidak lagi di temukan, entah kemana perginya. Selesai sudah cerita ngentot cewek arab. sampai di postingan kami berikutnya dari kiriman cerita dewasa buat anda.